Ilustrasi.
DENPASAR, DDTCNews – Pegawai pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Badung Selatan mengunjungi tempat usaha wajib pajak yang bergerak di bidang jasa penyelenggaraan event khusus pada 14 Desember 2023.
Dalam kegiatan tersebut, KPP Pratama Badung Selatan menugaskan Marfuatim Mutho Haroh dan Ignatius Bambang. Adapun kedatangan petugas pajak ini dalam rangka menindaklanjuti pengajuan permohonan pengukuhan pengusaha kena pajak (PKP).
Pada kesempatan itu, petugas penelitian lapangan aktivasi akun PKP wajib pajak yakni Marfuatim Mutho Haroh dan Ignatius Bambang mengunjungi sekaligus memverifikasi usaha serta keberadaan wajib pajak,” sebut KPP dikutip dari situs web DJP, Senin (25/12/2023).
Selain menghimpun profil dan kegiatan usaha wajib pajak, petugas pajak juga menjelaskan ketentuan pengukuhan PKP di antaranya wajib pajak harus mengaktivasi akun PKP terlebih dahulu sebelum melaporkan dan memungut PPN.
KPP berharap pengukuhan PKP dengan verifikasi lapangan ini dapat memastikan kebenaran usaha dan lokasi wajib pajak. KPP juga mengimbau wajib pajak untuk dapat memberikan validasi atas profil wajib pajak di masterfile dengan kondisi wajib pajak yang sebenarnya.
Sementara itu, perwakilan wajib pajak menjelaskan perusahaan menyediakan jasa penyelenggaran special event khususnya di persewaan venue untuk acara. Dia juga mengaku omzet perusahaan sudah mencapai Rp4,8 miliar pada 2023.
“Kami mengajukan PKP karena omzet kami sudah mencapai Rp4,8 miliar selama 2023 ini,” tuturnya.
Wajib pajak juga menyebut harga sewa utnuk keseluruhan venue per hari dipatok sebesar Rp85 juta. Akomodasi yang diberikan sudah termasuk pool, ruangan untuk pengantin, gazebo, dan aula. Tempat venue juga memiliki keunggulan dalam hal view sunset pada sore hari.
Wajib pajak juga menjelaskan bahwa pemilik merupakan warga negara asing. Awalnya, konsep awal jasa special event yang diberikan perusahaan menyasar warga negara asing yang akan melakukan kegiatan di Bali.
Namun, dalam perkembangannya, penyewa paling banyak justru merupakan warga negara Indonesia yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya atau Jakarta.
“Mereka biasanya menyewa untuk kegiatan intimate party atau after party wedding yang mengusung konsep sunset dan garden party,” jelas wajib pajak. (rig)