Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Jakarta Khusus mengimbau wajib pajak yang memiliki transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa untuk menjalin kesepakatan harga transfer atau advance pricing agreement (APA) dengan DJP.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Khusus Irawan mengatakan APA mampu mencegah timbulnya sengketa antara wajib pajak dan fiskus serta memberikan kepastian kepada wajib pajak maksimal hingga 5 tahun ke depan.
"Bagi wajib pajak kan bisa menghemat waktu. Kalau keberatan dan banding kan berapa bulan? Ini kan bisa menghemat waktu, begitu ada agreement bisa berlaku 5 tahun. Kami bisa menghemat tenaga pemeriksa dan waktu juga," katanya, Selasa (31/10/2023).
Untuk saat ini, lanjut Irawan, kurang lebih ada 30 wajib pajak di Kanwil DJP Jakarta Khusus yang sudah menjalin kesepakatan harga transfer dengan DJP.
"Kami dorong terus untuk wajib pajak mau memanfaatkan APA ini. Benefit-nya buat kami, buat wajib pajak juga banyak," ujarnya.
Untuk diketahui, APA adalah perjanjian tertulis antara DJP dan wajib pajak atau dengan otoritas pajak mitra P3B yang melibatkan wajib pajak untuk menyepakati kriteria dalam penentuan harga transfer ataupun menentukan harga wajar di muka.
Kesepakatan harga transfer dilakukan berdasarkan inisiatif wajib pajak lewat pengajuan permohonan atau berdasarkan pemberitahuan tertulis dari DJP sebagai tindak lanjut atas pengajuan APA wajib pajak luar negeri kepada otoritas pajak negara mitra.
Perjanjian tertulis tersebut dapat mencakup seluruh atau sebagian transaksi afiliasi selama periode kesepakatan harga transfer dan pemberlakukan mundur atau rollback.
Sementara itu, rollback hanya dapat dilakukan bila fakta dan kondisi transaksi afiliasi tidak berbeda secara material, belum daluwarsa penetapan, belum diterbitkan SKP PPh badan, dan tidak sedang dilakukan penyidikan atau pidana di bidang perpajakan.
Kesepakatan yang telah dicapai antara dirjen pajak dan wajib pajak akan ditindaklanjuti dengan penerbitan surat keputusan tentang pemberlakukan APA. (rig)