Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat memberikan pemaparan dalam konferensi pers APBN Kita. (tangkapan layar Youtube Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak hingga akhir April 2020 masih tercatat turun 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut tercatat lebih dalam dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya 2,5%.
Hal ini dipaparkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melalui video conference APBN Kita pada sore ini, Rabu (20/5/2020). Realisasi penerimaan pajak hingga akhir April 2020 senilai Rp376,7 triliun atau 30,0% terhadap target APBN 2020 yang sudah diubah senilai Rp1.254,1 triliun.
“Target penerimaan pajak kita ini sudah sesuai dengan Perpres No. 54 /2020 ya,” kata Suahasil.
Sebagai perbandingan, realisasi penerimaan pajak selama empat bulan pertama pada 2019 tercatat senilai Rp388,7 triliun atau 24,6% terhadap target Rp1.577,6 triliun. Performa tersebut sekaligus tercatat mengalami pertumbuhan 1,5%.
Sementara itu, realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 30 April 2020 tercatat senilai Rp57,7 triliun atau 27,7% dari target Rp208,5 triliun. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan 16,7% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp49,4 triliun.
Dengan demikian, realisasi penerimaan perpajakan hingga akhir April 2020 tercatat senilai Rp434,3 triliun atau 29,7% dari target dalam APBN Rp1.462,6 triliun. Performa ini hanya mencatatkan pertumbuhan negatif 0,9% dibandingkan realisasi akhir April 2019 senilai 438,1%.
Secara umum, realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp548,8 triliun atau tumbuh 3,1% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp532,2 triliun. Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 31,2% dari target APBN 2020 senilai Rp1.760,4 triliun.
Di sisi lain, belanja negara per April 2020 tercatat senilai Rp624,0 triliun atau 23,9% dari pagu Rp2.613,8 triliun. Realisasi belanja negara itu hanya tumbuh negatif 1,4% dibandingkan penyerapan per akhir April tahun lalu yang senilai Rp632,6triliun.
Dengan performa pendapatan negara dan belanja negara itu, defisit APBN tercatat mencapai Rp74,5triliun atau 8,7% dari patokan dalam APBN 2020 senilai Rp852,9triliun. Realisasi defisit anggaran itu setara dengan 0,44% PDB. (kaw)