AMERIKA SERIKAT

Yellen Sebut AS Tidak Akan Hadiri Pertemuan G-20 Jika Ada Rusia

Muhamad Wildan | Kamis, 07 April 2022 | 14:30 WIB
Yellen Sebut AS Tidak Akan Hadiri Pertemuan G-20 Jika Ada Rusia

Menteri Keuangan AS Janet Yellen. (foto: treasury.gov)

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Menteri Keuangan Janet Yellen menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menginginkan Rusia diboikot dari gelaran G-20.

Yellen mengatakan Pemerintah AS tidak dapat melaksanakan pertemuan multilateral apabila terdapat perwakilan dari Rusia dalam forum tersebut.

"Arahan presiden sudah jelas dan saya setuju dengannya. Biden telah meminta agar Rusia tidak lagi dilibatkan dalam G-20," katanya dalam rapat dengan House of Representative dikutip dari thehill.com, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga:
Pengajuan Sertel ke KPP Hanya Bisa oleh Pengurus Badan, Siapa Saja?

Yellen menuturkan Pemerintah AS telah berkomunikasi dengan Indonesia selaku tuan rumah gelaran G-20. Dia menyatakan Pemerintah AS tak akan hadir apabila Rusia masih diundang dalam pertemuan-pertemuan G-20.

Untuk diketahui, invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah memanaskan tensi geopolitik antara negara-negara Barat dan Rusia.

Sebagai respons atas invasi tersebut, AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan beragam sanksi ekonomi dan keuangan. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah melarang Rusia untuk terlibat dalam kegiatan OECD.

Baca Juga:
Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

Meski demikian, Rusia hingga saat ini masih tergabung dalam Inclusive Framework dan juga belum dikeluarkan dari G-20.

AS sebelumnya meyakini tensi geopolitik tak akan memperlambat implementasi dari Pilar 1: Unified Approach dan Pilar 2: Global Anti Base Erosion.

Penasihat Menteri Keuangan AS Bidang Perpajakan Rebecca Kysar menuturkan konsensus politik sudah tercapai pada Oktober 2021. Negara-negara partisipan hanya perlu menyepakati aspek teknis yang diperlukan guna mendukung implementasi kedua pilar.

"Proses implementasi konsensus global di bidang perpajakan sudah berjalan jauh. Krisis di Ukraina tidak akan menggagalkan rencana tersebut," ujarnya seperti dilansir Tax Notes International pada bulan lalu. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 26 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Sertel ke KPP Hanya Bisa oleh Pengurus Badan, Siapa Saja?

Jumat, 26 April 2024 | 10:00 WIB KABUPATEN KLUNGKUNG

Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

Jumat, 26 April 2024 | 09:50 WIB PEMERIKSAAN PAJAK

Terkait Transfer Pricing, Pemeriksaan Kantor Bisa Diubah ke Lapangan

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Sertel ke KPP Hanya Bisa oleh Pengurus Badan, Siapa Saja?

Jumat, 26 April 2024 | 10:00 WIB KABUPATEN KLUNGKUNG

Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

Jumat, 26 April 2024 | 09:50 WIB PEMERIKSAAN PAJAK

Terkait Transfer Pricing, Pemeriksaan Kantor Bisa Diubah ke Lapangan

Jumat, 26 April 2024 | 09:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Badan Otorita Penerimaan Negara, Kadin Minta Pemerintah Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Hal Unik Ini Hanya Ada di Perpajakan DDTC, Sudah Coba?

Jumat, 26 April 2024 | 06:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diskon Pajak Pasal 31E UU PPh Bisa Digunakan Tanpa Ajukan Permohonan

Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya