Menteri Keuangan AS Janet Yellen. (foto: treasury.gov)
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Menteri Keuangan Janet Yellen menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menginginkan Rusia diboikot dari gelaran G-20.
Yellen mengatakan Pemerintah AS tidak dapat melaksanakan pertemuan multilateral apabila terdapat perwakilan dari Rusia dalam forum tersebut.
"Arahan presiden sudah jelas dan saya setuju dengannya. Biden telah meminta agar Rusia tidak lagi dilibatkan dalam G-20," katanya dalam rapat dengan House of Representative dikutip dari thehill.com, Kamis (7/4/2022).
Yellen menuturkan Pemerintah AS telah berkomunikasi dengan Indonesia selaku tuan rumah gelaran G-20. Dia menyatakan Pemerintah AS tak akan hadir apabila Rusia masih diundang dalam pertemuan-pertemuan G-20.
Untuk diketahui, invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah memanaskan tensi geopolitik antara negara-negara Barat dan Rusia.
Sebagai respons atas invasi tersebut, AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan beragam sanksi ekonomi dan keuangan. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah melarang Rusia untuk terlibat dalam kegiatan OECD.
Meski demikian, Rusia hingga saat ini masih tergabung dalam Inclusive Framework dan juga belum dikeluarkan dari G-20.
AS sebelumnya meyakini tensi geopolitik tak akan memperlambat implementasi dari Pilar 1: Unified Approach dan Pilar 2: Global Anti Base Erosion.
Penasihat Menteri Keuangan AS Bidang Perpajakan Rebecca Kysar menuturkan konsensus politik sudah tercapai pada Oktober 2021. Negara-negara partisipan hanya perlu menyepakati aspek teknis yang diperlukan guna mendukung implementasi kedua pilar.
"Proses implementasi konsensus global di bidang perpajakan sudah berjalan jauh. Krisis di Ukraina tidak akan menggagalkan rencana tersebut," ujarnya seperti dilansir Tax Notes International pada bulan lalu. (rig)