Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut kedatangan Presiden China Xi Jinping (kiri) sebelum melakukan pertemuan bilateral di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
NUSA DUA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan bilateral seusai penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Bali. Hasilnya, ada 5 dokumen kerja sama yang ditandatangani oleh kedua negara.
Kelima dokumen tersebut antara lain, rencana aksi promosi bersama dalam kerangka kerja poros maritim dan belt and road initiative; MoU pembangunan konservasi, riset, dan inovasi tanaman obat; MoU pelatihan kejuruan sektor industri; MoU peningkatan kerja sama ekonomi digital; serta persetujuan pendalaman kerja sama ekonomi dan perdagangan.
"Mengenai progres kerja sama yang lain-lainnya tadi sudah kami sampaikan kepada Presiden Xi," kata Jokowi, dikutip Kamis (17/11/2022).
Jokowi dan Xi juga sempat menyaksikan secara langsung uji coba operasi kereta cepat Jakarta-Bandung. Jokowi menyampaikan, kereta cepat yang dibangun dengan dukungan China ini bisa beroperasi Juni 2023.
Selain kereta cepat, kedua pemimpin juga membahas mengenai progres kerja sama di bidang lainnya. Salah satunya mengenai kerja sama di bidang kesehatan dan pengembangan vaksin Covid-19.
"Di awal Oktober yang lalu, saya telah meresmikan pabrik vaksin Covid-19 berbasis mRNA pertama di Asia Tenggara, milik PT Etana Biotechnologies," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Xi Jinping menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan rangkaian pertemuan G-20 di bawah presidensi Indonesia yang dapat mendorong pemulihan ekonomi global. Xi juga menegaskan hubungan istimewa antara China dan Indonesia, terbukti dari dipilihnya Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya selepas dirinya kembali terpilih sebagai presiden.
"Ini membuktikan posisi penting hubungan China-Indonesia dalam kebijakan luar negeri masing-masing," kata Xi.
Xi Jinping juga memastikan dirinya bersedia melanjutkan komunikasi secara strategis untuk mendiskusikan perkembangan bilateral kedua negara ke depan.
"Juga merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia. Diharapkan China dan Indonesia bisa bergandengan tengan dan mempromosikan misi umat manusia demi perdamaian dan pembangunan," kata Xi. (sap)