KEBIJAKAN EKONOMI

Ada IEU-CEPA, Industri Domestik Harus Siap Pasok Produk Unggulan

Aurora K. M. Simanjuntak
Minggu, 15 Juni 2025 | 09.00 WIB
Ada IEU-CEPA, Industri Domestik Harus Siap Pasok Produk Unggulan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers terkait diseminasi hasil perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) di Jakarta, Jumat (13/6/2025). Pemerintah menargetkan penandatanganan IEU CEPA berlangsung antara kuartal II hingga kuartal III 2026, dilanjutkan dengan proses ratifikasi dan penyusunan undang-undang oleh DPR RI pada kuartal II hingga kuartal IV 2026. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/bar

JAKARTA, DDTCNews – Penerapan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) ditargetkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia ke pasar Eropa.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah harus memastikan kesiapan industri dalam negeri. Sebab, Uni Eropa bersedia membuka akses pasar lebih luas untuk produk unggulan RI seperti kelapa sawit, sepatu, tekstil, dan ikan kaleng, terutama tuna.

"Untuk memaksimalkan manfaat tersebut, Indonesia perlu memastikan kesiapan industri domestik, memperkuat ekosistem pendukung ekspor, serta melakukan harmonisasi kebijakan lintas sektor," katanya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (15/6/2025).

Airlangga menyebut terdapat sejumlah komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa, antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Hubungan ekonomi Indonesia-Uni Eropa menunjukan tren positif dengan nilai perdagangan mencapai US$30,1 miliar pada 2024. Dari perdagangan tersebut, Indonesia mencetak surplus US$2,5 miliar pada 2023 dan US$4,5 miliar pada 2024.

"Eropa siap mencapai kesepakatan terbaik pada kepentingan Indonesia pada sektor energi terbarukan, pengembangan kendaraan listrik, produk alas kaki dan pakaian, minyak sawit dan perikanan," tutur Airlangga.

Dia mengungkapkan proses perundingan IEU-CEPA sudah masuk tahap terakhir, dan hampir seluruh substansi sudah disepakati. Selanjutnya, pemerintah menunggu kehadiran Commissioner for Trade and Economic Security Maros Sefcovic di Indonesia.

Bila perundingan IEU-CEPA tersebut berjalan mulus, Komisioner Maros akan datang ke Indonesia pada September 2025 dengan membawa memorandum of understanding.

"Dari sana akan dilanjutkan proses secara hukum, di mana ini membutuhkan ratifikasi dari 27 Negara Anggota Uni Eropa dan juga di Indonesia," ujar Airlangga. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.