Menteri Keuangan Olaf Scholz. (foto: BMF/Thomas Koehler/photothek.net)
BERLIN, DDTCNews – Kandidat Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan isu keadilan pajak akan menjadi agenda utamanya dalam memenangkan pemilihan umum yang akan digelar pada September 2021.
Scholz menuturkan konsep keadilan pajak berarti menambah beban pajak bagi kelompok masyarakat dengan penghasilan tinggi. Lalu, memberikan insentif bagi yang memiliki penghasilan menengah dan rendah.
"Kami perlu membuat sistem pajak yang lebih adil," katanya yang saat ini tengah menjabat sebagai menteri keuangan Jerman, dikutip Selasa (23/3/2021).
Scholz berjanji untuk tetap meneruskan kebijakan pungutan pajak solidaritas untuk wajib pajak yang memiliki penghasilan yang tinggi. Menurutnya, sumber penerimaan dari pajak solidaritas sebesar €11 miliar per tahun tidak bisa dilewatkan pemerintah.
Penerimaan pajak solidaritas akan dibebankan kepada 1,35 juta wajib pajak. Dia menyebutkan pungutan tersebut akan dibarengi dengan pajak kekayaan untuk mendukung pembangunan di level negara bagian pada sektor infrastruktur, pusat penitipan anak dan transportasi.
"Penghapusan biaya tambahan solidaritas akan menjadi keputusan yang melawan keinginan rakyat," ujar Scholz.
Kebijakan keuangan pemerintah federal sampai dengan 2022 masih akan mengandalkan utang untuk memerangi pandemi Covid-19. Namun demikian, pemerintah akan mengurangi beban utang secara bertahap dalam jangka menengah hingga pandemi berakhir.
Menurutnya, utang menjadi sumber utama pembiayaan negara lantaran penerimaan pajak masih terdampak pandemi. Dia memproyeksikan kinerja penerimaan pajak masih akan tertekan dalam beberapa tahun ke depan, sehingga sulit untuk memenuhi target penerimaan.
"Kami memprediksi situasi pendapatan [pajak] yang lebih sedikit dengan pengeluaran yang terus tinggi. Ini semua harus masuk dalam refleksi anggaran 2022 dan bagaimana perencanaan keuangan hingga 2025," tutur Scholz seperti dilansir thegermanyeye.com. (rig)