Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Elizabeth Frantz TPX IMAGES OF THE DAY
WASHINGTON D.C., DDTCNews - CEO Tesla sekaligus mantan pimpinan Department of Government Efficiency (DOGE) Elon Musk melancarkan kritik atas RUU pajak yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Menurut Musk, RUU bernama One Big Beautiful Bill Act memuat beragam klausul-klausul pajak dan belanja yang berpotensi memperlebar defisit anggaran menjadi senilai US$2,5 triliun.
"RUU yang sangat panjang dan penuh tipu daya ini adalah kekejian yang yang menjijikkan. Anda [anggota kongres AS] tahu bahwa Anda telah melakukan kesalahan," tulis Musk melalui akun X miliknya, dikutip pada Rabu (4/6/2025).
Musk menuturkan defisit senilai US$2,5 triliun tersebut akan membebani seluruh warga AS dengan utang fiskal yang tidak berkelanjutan.
"Kongres membuat AS bangkrut," tambah Musk dalam unggahannya yang lain.
Pernyataan Musk langsung didukung oleh anggota Kongres AS dari Partai Republik yang lebih konservatif secara fiskal dan mendorong adanya penurunan utang pemerintah. Salah satunya ialah Senator dari Partai Republik Rand Paul.
Paul mengaku dirinya akan mendukung RUU pajak yang diusung Trump jika klausul peningkatan batas utang dihapuskan dari RUU tersebut. Dalam One Big Beautiful Bill Act yang sudah disetujui oleh DPR, batas utang akan dinaikkan senilai US$4 triliun.
"Saya ingin mempermanenkan potongan pajak. Namun, pada saat yang sama, saya tidak ingin meningkatkan utang," tuturnya seperti dilansir foxnews.com.
Sementara itu, Senator AS dari Partai Republik Ron Johnson menyatakan bahwa Partai Republik tidak akan menyetujui One Big Beautiful Bill Act jika tidak ada langkah serius untuk menekan belanja.
"Kami akan menghentikan proses ini sampai ada langkah serius dari presiden dalam mengurangi belanja dan defisit," ujarnya seperti dilansir theguardian.com.
Menanggapi hal tersebut, Trump berharap Paul dan senator lainnya dari Partai Republik untuk mendukung One Big Beautiful Bill Act guna mencegah gagal bayar utang.
"Bila Senator Rand Paul menentang One Big Beautiful Bill Act bersama para radikal kiri dari Partai Demokrat, beban pajak akan naik sebesar 68% dan AS akan gagal membayar utang untuk pertama kalinya," katanya melalui Truth Social.
Sebagai informasi, One Big Beautiful Bill Act telah disetujui oleh DPR AS pada bulan lalu. Meski demikian, beleid tersebut masih harus dibahas dan disetujui oleh Senat AS sebelum bisa ditetapkan sebagai undang-undang dan diterapkan. (rig)