Ilustrasi. (Pemprov Jabar)
PURWAKARTA, DDTCNews—Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat meluncurkan aplikasi untuk mengecek tagihan pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan (PBB-P2) wajib pajak, sekaligus mencari tahu tempat pembayaran pajak tersebut.
Dengan aplikasi bernama Sistem Aplikasi Cek PBB Online (Siceupol) ini, wajib pajak di Purwakarta semakin mudah untuk mengetahui jumlah tagihan PBB-P2 serta informasi terkait karena dapat diakses melalui ponsel pintar.
"Aplikasi Siceupol, saat ini sudah bisa diunduh melalui smartphone," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Purwakarta Nina Herlina dalam keterangan resminya, Selasa (11/2/2020).
Nina berharap penerimaan dari pajak daerah, terutama di sektor PBB-P2 menjadi lebih besar atau optimal seiring dengan kemudahan yang diberikan pemda terhadap wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya,
Bapenda, lanjut Nina, sengaja membangun layanan pajak daerah berbasis aplikasi dengan tujuan untuk meningkatkan standar pelayanan bagi wajib pajak. Ke depan, aplikasi ini juga akan mencakup sektor pajak daerah lainnya.
"Kedepan, para wajib pajak tak hanya bisa mengakses informasi mengenai tagihan maupun informasi terkait dengan PBB-P2. Namun, nantinya dapat juga untuk melakukan pembayaran melalui aplikasi tersebut," jelas Nina.
Dalam mengembangkan aplikasi, kata Nina, Bapenda berencana menggandeng perusahaan teknologi. Misal, menjalin kerjasama dengan perusahaan e-commerce guna menyediakan layanan pembayaran pajak melalui aplikasi tersebut.
Tahun ini, target penerimaan daerah Purwakarta di sektor PBB-P2 2020 mencapai Rp71,5 miliar. Meski dipatok tinggi, Nina optimistis target kitu dapat terealisasi 100 % menyusul kehadiran aplikasi Siceupol.
Guna menyukseskan pemanfaatan aplikasi Siceupol, Bapenda juga akan bekerjasama dengan pemungut PBB-P2 di setiap desa. Kerjasama tersbeut ditujukan untuk menyosialisasikan penggunaan aplikasi Siceupol pada masyarakat.
"Kami juga akan memaksimalkan peran kolektor PBB di masing-masing desa. Salah satu tugasnya, untuk menyosialisasikan aplikasi tersebut," ungkap Nina. (rig)