Kesenian ebeg Banyumasan yang ditampilkan dalam sosialisasi rokok ilegal. (foto: DJBC)
BANYUMAS, DDTCNews - Melalui unit vertikalnya, Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) terus berupaya menggencarkan edukasi tentang rokok ilegal. Ada beragam cara dilakukan, termasuk edukasi melalui jalur budaya.
Bea Cukai Purwokerto, Jawa Tengah misalnya, menyisipkan sosialisasi tentang rokok ilegal dalam pagelaran kesenian ebeg Banyumasan. Kesenian ebeg mirip dengan kuda lumping atau jaran kepang dengan kearifan sesuai dengan wilayah Banyumas dan sekitarnya. Masyarakat yang hadir sekalian diberi pembekalan mengenai ciri-ciri rokok ilegal.
“Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk menyampaikan kepada masyarakat Desa Gunung Wetan sekaligus menyambung lidah, menyebarkan informasi terkait Gempur Rokok Ilegal. Baik kepada masyarakat atau penjual di warung-warung,” kata Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Purwokerto Fungki Awaludin dilansir beacukai.go.id, dikutip pada Kamis (21/3/2024).
Pagelaran ebeg Banyumasan tersebut bekerja sama dengan Dinkominfo Kabupaten Banyumas dengan memanfaatkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau.
Pada momen yang berbeda, sosialisasi tentang rokok ilegal juga digelar melalui stasiun televisi dan media massa. Fungki menyebutkan, sosialisasi melalui media massa lebih ditekankan soal peredaran rokok ilegal, serta manfaat yang diterima masyarakat jika rokok ilegal dapat diberantas.
Dengan adanya sosialisasi melalui beragam saluran, diharapkan masyarakat bisa memiliki kesadaran yang lebih baik mengenai bahaya rokok ilegal. Selain itu, masyarakat juga diharapkan lebih mengerti ciri-ciri rokok ilegal sehingga bisa melaporkannya kepada petugas bea cukai jika menemukan indikasi peredaran di lapangan.
Perlu diketahui, setidaknya ada 4 ciri-ciri rokok ilegal. Pertama, bungkus rokok polosan atau tanpa dilekati pita cukai. Kedua, bungkus rokok dilekati dengan pita cukai yang berbeda. Ketiga, bungkus rokok dilekati pita cukai bekas. Keempat, bungkuk rokok dilekati pita cukai palsu.
Selain itu, ada 2 tambahan ciri-ciri rokok ilegal, yakni mereknya biasanya tidak lazim atau plesetan merek besar tertentu dan harganya sangat murah.
Kemudian, ciri-ciri rokok legal, antara lain rokok dilekati dengan pita cukai pada kemasannya, memiliki pita cukai asli dengan ciri-ciri tertentu, memiliki pita cukai yang masih dalam kondisi baik, dan dilekati oleh pita cukai yang sesuai peruntukannya. (sap)