KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Ungkap Tantangan Kemenkeu Kelola APBN Ketika Pandemi

Dian Kurniati | Selasa, 09 Agustus 2022 | 18:00 WIB
Sri Mulyani Ungkap Tantangan Kemenkeu Kelola APBN Ketika Pandemi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi pemerintah, terutama dari sisi internal, dalam mengelola APBN di tengah pandemi Covid-19.

Sri Mulyani mengatakan semua direktorat di Kementerian Keuangan harus bekerja lebih keras untuk memastikan APBN dikelola dengan baik ketika pandemi. Misal, Kemenkeu harus memastikan tidak ada potensi penerimaan yang hilang karena setiap rupiah dibutuhkan untuk belanja negara.

"Kalau memang ada potensi pajak, ya seharusnya diterima. Jangan sampai bocor, enggak boleh korupsi," katanya, dikutip pada Selasa (9/8/2022).

Baca Juga:
Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sri Mulyani menuturkan pandemi telah menyebabkan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat menjadi tersendat sehingga penerimaan negara mengalami kontraksi. Pegawai Kemenkeu pun harus jeli dalam mengumpulkan penerimaan sesuai dengan dengan potensi ekonomi yang bergerak.

Dalam hal ini, terdapat direktorat yang harus bekerja keras antara lain Ditjen Pajak (DJP), Ditjen Bea dan Cukai (DJBC), serta Ditjen Anggaran (DJA).

Selain aspek penerimaan, Sri Mulyani juga memaparkan tantangan yang dihadapi dari sisi belanja. Menurutnya, pengelolaan belanja negara perlu dipastikan berjalan baik meski melibatkan berbagai kementerian/lembaga.

Baca Juga:
Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Demikian pula untuk transfer ke daerah, pemda juga harus mengelola uang negara tersebut dengan baik untuk kepentingan semua rakyatnya.

Menurut menkeu, pemerintah memakai APBN sebagai instrumen countercyclical untuk menangani masalah kesehatan akibat pandemi sekaligus memberi perlindungan sosial kepada masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi.

Dengan tugas berat tersebut, APBN harus dipastikan kesehatannya sehingga tujuannya melindungi masyarakat dapat tercapai.

"Kondisi ekonomi terus bergejolak. Jadi, kita juga tidak boleh bilang 'Oh APBN harus begini, no matter what. Enggak begitu," ujar Sri Mulyani. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?