Suasana pelantikan. (foto Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik Febrio Nathan Kacaribu sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), menggantikan Suahasil Nazara yang saat ini menjadi Wakil Menteri Keuangan.
Sri Mulyani meminta Febrio langung bekerja merumuskan kebijakan di tengah tantangan virus Corona (Covid-19). Menurutnya, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang harus menghadapi tekanan besar karena virus Corona. Simak artikel 'Terkait Virus Corona, Ini Tugas dari Sri Mulyani untuk Kepala BKF Baru'.Â
"Pak Febrio, unfortunately, Anda tidak punya waktu untuk belajar karena Anda harus menangani implikasi Covid-19 yang sangat fundamental unpredictable dan extraordinary yang mempengaruhi seluruh sisi kondisi ekonomi dan keuangan, baik negara maupun swasta," katanya Jumat (3/4/2020).
Seperti diketahui, Febrio dilantik setelah melalui serangkaian proses seleksi terbuka. Simak artikel 'Sri Mulyani Sudah Wawancarai 3 Calon Kepala BKF, Siapa yang Dipilih?'.Â
Sri Mulyani lantas meminta Febrio menyiapkan fondasi fiskal yang kuat pada 2021 dengan mempertimbangkan berbagai tekanan virus Corona saat ini. Menurutnya, semua strategi harus disiapkan untuk dipresentasikan kepada Presiden Joko Widodo serta anggota kabinet dalam waktu kurang dari sebulan.
Sri Mulyani juga menyinggung penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Perpu tersebut telah disampaikan pada DPR RI dan memuat berbagai langkah pemerintah dalam merespons virus Corona.
"Ini adalah suasana yang sangat tidak biasa. Unprecedented dan extraordinary," ujarnya.
Febrio Nathan Kacaribu berasal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Dia mulai menempuh pendidikannya di UI pada 1996. Dia juga sempat diajar oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada mata kuliah pengantar ekonomi makro.
Dia merupakan Kepala Kajian Makro di Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM FEBUI) sejak 2005, sekaligus pengajar di Departemen Ilmu Ekonomi dan Bisnis UI.
Dia memperoleh sebuah gelar Master of International & Development Economics dari Australian National University pada 2005 dan menyelesaikan gelar Ph.D dari University of Kansas pada 2014. Febrio ahli di bidang ekonomi dan proyeksi bisnis, model ekonomi, ekonomi keuangan, ekonomi moneter, dan analisis kebijakan publik.
Selain Febrio, Sri Mulyani juga mengangkat Basuki Purwadi menjadi Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara, menggantikan Rahayu Puspasari yang kini menjabat Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (Biro KLI) Kemenkeu. Basuki sebelumnya adalah Sekretaris BKF Kemenkeu, yang telah menjadi PNS di kementerian sejak 1993. (kaw)