Poster sosialisasi. (DJBC)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah baru saja merevisi ketentuan impor barang kiriman. Salah satu perubahan yang diatur adalah penurunan batas pembebasan bea masuk (de minimis) impor barang kiriman dari US$75 menjadi US$3. Apakah Anda masih bertanya-tanya soal ketentuan baru ini?
Jika Anda masih ingin bertanya terkait ketentuan baru impor barang kiriman setelah terbitnya Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.010/2019 tentang Ketentuan Kepabeanan, Cukai, dan Pajak atas Impor Barang Kiriman, Anda bisa langsung datang ke sosialisasi yang digelar Ditjen Bea dan Cukai (DJBC).
“Masih ada yang mau ditanyakan tentang aturan baru barang kiriman? Malu bertanya sesat dijalan, jadi yuk ikut sosialisasi tentang barang kiriman,” demikian ajakan DJBC melalui akun Twitter @beacukaiRI.
Sosialisasi akan digelar pada Jumat, 24 Januari 2020 pukul 14.00 WIB di Auditorium Merauke Kantor Pusat DJBC, Jakarta. Meskipun gratis dan terbuka untuk umum, sosialisasi ini hanya terbatas untuk 300 peserta yang mendaftar dengan mengisi formulir ini.
Dalam akun media sosialnya, DJBC mengatakan keluarnya peraturan yang berlaku mulai 30 Januari 2020 tersebut dilatarbelakangi adanya upaya untuk menciptakan level playing field, memberikan perlakuan perpajakan yang adil, serta melindungi industri kecil dan menengah (IKM).
Terhadap barang kiriman dengan nilai pabean melebihi FOB US$3 sampai US$1.500 yang disampaikan dalam consignment note (CN) dipungut bea masuk 7,5%. Adapun barang kiriman yang ditetapkan dengan tarif bea masuk 7,5% itu dipungut PPN atau PPN dan PPnBM sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Barang kiriman itu dikecualikan dari pemungutan PPh.
Namun, ketentuan itu – termasuk pembayaran bea masuk 7,5% —tidak berlaku untuk impor 4 jenis barang kiriman. Pertama, buku dan barang lainnya yang termasuk dalam HS Code 4901, 4902, 4903, dan 4904. Kedua, tas, koper dan sejenisnya yang masuk dalam HS Code 4202.
Ketiga, produk tekstil, garmen dan sejenisnya yang masuk dalam HS Code 61,62,63. Keempat, produk alas kaki, sepatu dan sejenisnya yang masuk dalam HS Code 64. Terhadap impor barang kiriman dengan keempat jenis barang tersebut diberlakukan ketentuan dan tarif pembebanan untuk untuk bea masuk dan pajak dalam rangka impor.
Jadi, apakah masih banyak yang ingin ditanyakan soal ketentuan baru impor barang kiriman? Silakan daftar untuk mengikuti sosialisasi tersebut. (kaw)
A post shared by DITJEN BEA CUKAI (@beacukairi) on Jan 14, 2020 at 4:31pm PST