Presiden Joko Widodo (Jokowi). (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai UU Omnibus Law Cipta Kerja. Jokowi mengatakan UU tersebut sebagai upaya untuk melakukan transformasi ekonomi setelah pandemi Covid-19 serta mendorong ekonomi hijau.
Jokowi mengatakan UU Cipta Kerja akan memberikan kemudahan bagi investor menanamkan modalnya di Indonesia. Secara bersamaan, beleid itu juga memberikan kepastian terkait persyaratan izin lingkungan, analisis dampak lingkungan, serta pembentukan dana rehabilitasi lingkungan.
"Undang-undang ini juga memberikan perlindungan bagi hutan tropis sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim. Ini adalah komitmen Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).
Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga bagi seluruh negara di dunia. Menurutnya, masa pandemi juga merupakan waktu bagi semua negara melakukan introspeksi agar tidak hanya pulih dari krisis kesehatan dan ekonomi, tetapi juga bangkit dan tumbuh lebih kokoh.
Pada sesi yang bertema Membangun Masa Depan yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Tangguh, Jokowi menegaskan pemulihan ekonomi dari pandemi hanya bisa terwujud jika terdapat transformasi besar-besaran oleh semua negara.
Dia pun memaparkan komitmen membangun ekonomi Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan pada masa datang. Alasannya, pemulihan ekonomi tidak boleh lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan.
Menurut Jokowi, saat ini menjadi momentum yang tepat untuk mendorong ekonomi hijau. Merujuk data World Economic Forum, ekonomi hijau memiliki peluang bisnis sebesar US$10,1 triliun atau Rp143,1 kuadriliun dan 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2030.
Indonesia telah memulainya dengan beberapa terobosan, antara lain memanfaatkan biodiesel B-30, menguji coba green diesel D100 dari bahan kelapa sawit, menyerap lebih dari 1 juta ton sawit produksi petani, serta memasang ratusan ribu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di sektor rumah tangga.
"Proyek ini akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan," ujarnya. (kaw)