KINERJA PEREKONOMIAN

BPS Catat Inflasi Agustus 2025 Capai 2,31 Persen

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 01 September 2025 | 12.34 WIB
BPS Catat Inflasi Agustus 2025 Capai 2,31 Persen
<p>Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat memaparkan kinerja inflasi pada Agustus 2025.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Agustus 2025 mencapai 2,31% dari periode yang sama tahun lalu. Tingkat inflasi ini lebih tinggi ketimbang Agustus 2024 yang tumbuh 2,12% (year on year).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan level inflasi pada Agustus 2025 menunjukan kenaikan indeks harga konsumen, dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 108,51 pada Agustus 2025.

"Secara year on year, pada Agustus 2025 terjadi inflasi sebesar 2,31% atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 108,51 pada Agustus 2025," katanya dalam konferensi pers, Senin (1/9/2025).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, lanjut Pudji, inflasi tahunan pada Agustus 2025 disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Kelompok pengeluaran tersebut mengalami inflasi 3,99% dan memberikan andil sebesar 1,14%. Dilihat dari komoditasnya, penyumbang inflasi tahunan terbesar berasal di antaranya dari bawang merah.

Lebih lanjut, terdapat 3 komponen pembentuk inflasi, yaitu komponen inti, harga diatur pemerintah, dan harga bergejolak. Menurut BPS, terdapat 3 komponen ini kompak mengalami inflasi pada Agustus 2025.

"Secara umum, seluruh komponen mengalami inflasi secara tahunan," tutur Pudji.

BPS mencatat komponen inti mengalami inflasi sebesar 2,17%. Komponen inti memberikan andil inflasi terbesar, yakni mencapai 1,39%. Adapun komoditas yang menyumbang inflasi antara lain emas perhiasan, kopi bubuk dan minyak goreng.

Untuk komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,00% atau memberikan andil 0,20%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini ialah kenaikan tarif air minum PAM di 13 wilayah, sigaret kretek mesin (SKM) dan bahan bakar rumah tangga.

Selanjutnya, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 4,47%, dan menyumbang andil sebesar 0,72%. Adapun komoditas penyumbang inflasi antara lain bawang merah, tomat dan beras.

BPS juga mencatat terjadi deflasi sebesar 0,08% pada Agustus 2025. Kelompok makanan, minuman dan tembakau mencatatkan deflasi sebesar 0,29%. Adapun kelompok pengeluaran tersebut memberikan andil deflasi sebesar 0,08%.

Berdasarkan komoditasnya, komoditas tomat menjadi penyumbang deflasi terbesar. Disusul cabai rawit, tarif angkutan udara, dan bensin. Namun, BPS mencatat masih ada komoditas yang dengan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras.

"Pada Agustus 2025, terjadi deflasi sebesar 0,08% secara bulanan, atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 108,60 pada Juli 2025 menjadi 108,51 pada Agustus 2025," kata Pudji. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.