KEBIJAKAN BEA MASUK

Belum Final, Negosiasi Dagang Indonesia-AS Masih Berlangsung Intensif

Muhamad Wildan
Minggu, 29 Juni 2025 | 17.00 WIB
Belum Final, Negosiasi Dagang Indonesia-AS Masih Berlangsung Intensif

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mengeklaim proses negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berlangsung secara intensif.

Menurut Kemenko Perekonomian, kedua pihak sepakat untuk mendorong solusi yang saling menguntungkan dengan mempertimbangkan nilai strategis dalam hubungan bilateral antara kedua negara.

"Saat ini, proses perundingan antara tim negosiator dari masing-masing pihak berlangsung secara intensif untuk menjajaki berbagai opsi permintaan dan penawaran yang diajukan," sebut Kemenko Perekonomian dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (29/6/2025).

Kemenko Perekonomian mengungkapkan inisiatif penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan AS sudah memperoleh dukungan dari Kementerian Keuangan AS dan US Trade Representative (USTR).

"Dukungan tersebut menjadi sinyal positif bagi upaya bersama membangun kemitraan ekonomi yang lebih erat dan saling menguntungkan," jelas Kemenko Perekonomian.

Sebagai informasi, pemerintah menginisiasi negosiasi dagang antara Indonesia dan AS seiring dengan diumumkannya bea masuk resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump atas barang impor dari seluruh negara termasuk Indonesia.

Kala itu, AS memutuskan untuk memberlakukan bea masuk resiprokal sebesar 32% atas seluruh barang yang diimpor dari Indonesia. Meski demikian, pemberlakuan bea masuk resiprokal tersebut masih tertunda hingga hari ini.

Terdapat 5 manfaat kerja sama yang didorong oleh Indonesia dalam negosiasi. Pertama, memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional.

Kedua, meningkatkan akses Indonesia ke pasar AS melalui tarif bea masuk yang kompetitif. Ketiga, deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha.

Keempat, meningkatkan perolehan nilai tambah melalui kerja sama supply chain, industri strategis, dan critical mineral. Kelima, memberikan akses ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.