PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Turun 30%, Anggota DPR Minta Pemerintah Cari Solusi

Dian Kurniati
Minggu, 16 Maret 2025 | 09.00 WIB
Penerimaan Pajak Turun 30%, Anggota DPR Minta Pemerintah Cari Solusi

Anggota DPR Harris Turino.

JAKARTA, DDTCNews - Anggota DPR Harris Turino meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah strategis dalam meningkatkan penerimaan pajak pada tahun ini.

Harris mengatakan penerimaan pajak hingga Februari 2025 yang terkontraksi sekitar 30% merupakan persoalan serius. Menurutnya, kinerja penerimaan pajak yang rendah berpotensi menghambat upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

"Banyak orang mengatakan penyebabnya ialah coretax yang bermasalah. Kalau cuma coretax bermasalah, menurut saya lebih mudah ditangani," katanya saat rapat kerja bersama Bappenas, dikutip pada Minggu (16/3/2025).

Harris menilai kendala dalam penerapan coretax administration system dapat memengaruhi kinerja penerimaan pajak. Meski demikian, penyelesaian kendala pada sistem akan lebih mudah diselesaikan oleh pemerintah sehingga penerimaan pajak dapat kembali normal.

Perlu diketahui, pemerintah resmi menerapkan coretax system pada 1 Januari 2025. Coretax system ini mencakup 21 proses bisnis di bidang pajak. Mulai dari pendaftaran, pembayaran, pelaporan, hingga pemeriksaan pajak.

Dia menilai penyebab kontraksi penerimaan pajak bakal lebih sulit diatasi apabila diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang sulit. Pada kondisi ini, profitabilitas wajib pajak akan menurun sehingga pajak yang dibayarkan juga lebih sedikit.

"Masalah sistemik ini akan jauh lebih sulit untuk ditangani," ujar Harris.

Dalam rapat kerja tersebut, Harris juga menyinggung kinerja penerimaan pajak yang hanya Rp88,89 triliun pada Januari 2025, atau turun 41,86% dari periode yang sama tahun lalu.

Hingga Februari 2025, penerimaan pajak hanya terealisasi Rp187,8 triliun atau mengalami kontraksi 30,19%.

"Ini angka yang jelas-jelas mempengaruhi kepercayaan investor terhadap Indonesia. Kredibilitas dan transparansi fiskal kita dipertanyakan," tutur Harris. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.