KINERJA INVESTASI

BKPM: Insentif Pemerintah Harus Lebih Agresif

Redaksi DDTCNews
Rabu, 30 Januari 2019 | 17.11 WIB
BKPM: Insentif Pemerintah Harus Lebih Agresif

Kepala BKPM Thomas Lembong (kiri) saat memberikan paparan kinerja realisasi investasi 2018. (foto: BKPM)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai insentif yang ditawarkan pemerintah kurang agresif. Aspek ini disebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tersendatnya aliran modal, terutama dari investor asing, pada tahun lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BKPM Thomas Lembong saat merilis data realisasi investasi selama 2018. Insentif yang ditawarkan pemerintah, sambungnya, kurang 'nendang' untuk mendorong peningkatan investasi.

“Memang menurut kami, insentif yang ditawarkan harus dibuat lebih agresif dari pada sekarang karena dari data yang riil, insentif yang kita berikan belum berhasil mengangkat investasi,” katanya di kantor BKPM, Rabu (30/1/2019).

Lebih lanjut, Thomas menjelaskan pentingnya meningkatkan daya tarik insentif untuk menarik penanaman modal ke Tanah Air. Pasalnya, Indonesia tidak sendirian dalam menggulirkan insentif untuk menarik investasi masuk.

Menurutnya, negara lain di Kawasan Asean melakukan hal serupa, bahkan lebih berani menggelontorkan insentif. Vietnam dan Thailand, sambungnya, merupakan contoh negara yang tidak tanggung-tanggung dalam memberikan insentif untuk menggenjot investasi asing.

Vietnam, lanjut Thomas, benar-benar menikmati masuknya investasi pada tahun lalu. Padahal, pada saat yang bersamaan, terjadi perlambatan kegiatan investasi secara global. Hal ini banyak didominasi oleh relaksasi regulasi yang dilakukan pemerintah Vietnam.

“Bukan rahasia, negara tetangga super agresif, kelihatan dari data investasi Vietnam dan Thailand. Mereka memang gencar memberi insentif dan lakukan deregulasi,” imbuh Thomas.

Berdasarkan catatan BKPM, realisasi penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2018 mencapai Rp392,7 triliun atau terkontraksi sekitar 8,8% dibandingkan performa 2017 senilai Rp430,5 triliun. Secara total, realisasi investasi 2018 mencapai Rp721,3 triliun.

Realisasi total investasi pada 2018 tercatat tumbuh 4,1% dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya Rp692,8 triliun. Pertumbuhan tersebut tercatat melambat dibandingkan pertumbuhan pada 2017 sebesar 13,1%. Selain itu, realisasi investasi hanya mencapai 94,3% dari target. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.