Ilustrasi.
HANOI, DDTCNews - Pemerintah Vietnam terus mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi e-Tax Mobile dalam meningkatkan penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas kegiatan perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE).
Kementerian Keuangan menyatakan e-Tax Mobile telah membantu pelaku usaha PMSE pendaftaran dan penyetoran pajak. Hingga Agustus 2022, realisasi penerimaan PPN PMSE sudah VND5,59 triliun atau sekitar Rp3,58 triliun.
"Kemenkeu meluncurkan portal elektronik dan aplikasi seluler (e-Tax Mobile) pada Maret untuk mempermudah pelaku PMSE asing mendaftar, melapor, dan membayar pajak," sebut Kemenkeu dalam laporannya, Senin (17/10/2022).
Kemenkeu menyatakan sejumlah perusahaan telah terdaftar sebagai pemungut PPN PMSE. Menurut Kemenkeu, PPN terbesar disetorkan oleh Facebook dan Google yang masing masing berkontribusi VND2,09 triliun dan VND2,11 triliun.
Penerimaan PPN PMSE juga terus mengalami peningkatan sejalan dengan bertambahnya perusahaan pemungut. Pada 2021, penerimaan PPN PMSE yang terkumpul mencapai VND1,591 triliun atau naik 39% dari 2020.
Tahun ini, Kemenkeu menghadirkan aplikasi e-Tax Mobile untuk mempermudah pendaftaran dan penyetoran PPN atas kegiatan PMSE. Aplikasi tersebut diperlukan e-Tax Mobile diperlukan seiring dengan maraknya transaksi PMSE di Vietnam.
Sejauh ini, hampir 70.000 transaksi dilakukan melalui e-Tax Mobile dengan pajak yang dikumpulkan mencapai lebih dari VND308 miliar. Dari angka itu, sekitar US$22,2 juta disetorkan 30 perusahaan besar seperti Microsoft, Facebook, Netflix, Samsung, TikTok, dan eBay.
Pada akhir Agustus 2022, Kemenkeu telah mengajukan revisi terhadap Keputusan 126/2020, yang menyatakan platform e-commerce harus memberikan informasi, melaporkan, dan menyetorkan pajak. Ketentuan itu akan diperkuat untuk mencegah kerugian pendapatan pajak dalam bisnis platform digital.
Seperti dilansir e.vnexpress.net, Kemenkeu juga mengusulkan perubahan sejumlah ketentuan untuk memastikan semua dasar hukum konsisten dalam mengatur platform e-commerce. (rig)