Ilustrasi.
CAPE TOWN, DDTCNews – Produsen bir terbesar di Afrika Selatan, South African Brewers (SAB) meminta Pemerintah Afrika Selatan dapat memberikan keringanan pajak kepada pelaku usaha kecil dari dampak pandemi Covid-19 pada Februari 2022 ini.
Wakil Presiden Urusan Korporat SAB Zoleka Lisa mengatakan pandemi menyebabkan kerugian yang luas pada setiap rantai nilai bir. Lebih dari 30% pabrik pembuatan bir lokal terpaksa tutup dan lebih dari 150.000 orang kehilangan pekerjaan.
“SAB berpandangan harus ada niat dari pemerintah untuk dapat menghidupkan kembali kegiatan ekonomi melalui pemberian keringanan pajak bagi pembuat bir kecil dan menengah,” katanya, Jumat (3/2/2022).
Seperti dilansir businesstech.co.za, Lisa mengatakan bahwa insentif pajak makin diperlukan mengingat kondisi usaha bir yang diperburuk oleh berbagai kebijakan pemerintah, seperti larangan penggunaan alkohol.
Selain menyerukan keringanan pajak untuk bisnis kecil, SAB juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pemberian pengurangan cukai. Dia mengatakan kedua usulan tersebut akan memungkinkan UKM bir dapat pulih.
Lisa juga menjelaskan kebijakan cukai Afrika Selatan perlu diselaraskan kembali karena ekonomi tengah dalam proses pemulihan. Menurutnya, tarif cukai perlu mendapatkan peninjauan lebih serius dari pemerintah dengan mempertimbangkan ribuan usaha kecil.
“Demi industri kami, dan ribuan usaha kecil yang menyebutnya rumah, kami menyambut setiap panggilan dari pemerintah untuk menilai kembali bagaimana kebijakan cukai dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bisnis,” tuturnya.
Menurut Lisa, usulan tersebut juga diterapkan di beberapa negara Afrika lainnya. Kebijakan tersebut terbukti berhasil merangsang pertanian lokal dan rantai nilai industri yang luas serta menciptakan lapangan kerja.
Dia berpandangan pajak tidak boleh menghalangi tujuan ekonomi suatu negara untuk mendorong pemulihan ekonomi dan meningkatkan investasi di Afrika Selatan. (vallen/rig)