Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews—Pemerintah Filipina melalui Otoritas Ekonomi Nasional dan Pengembangan (National Economic and Development Authority/NEDA) menawarkan diskon pajak bagi penghasilan kena pajak orang pribadi maupun badan.
Insentif tersebut diberikan apabila wajib pajak orang pribadi atau badan memberikan donasi untuk enam proyek prioritas nasional (National Priority Plan/NPP) tahun ini. Pendonor bisa mengklaim pengurangan pajak saat melaporkan SPT tahunan.
Enam program prioritas tersebut antara lain program pengurangan malnutrisi; program sains dan teknologi informasi; program sains utuk masyarakat; program inovasi dalam ilmu sains; proyek pengembangan perdesaan; dan program edukasi sekolah.
Berdasarkan Ketentuan Perpajakan Filipina, individua atau perusahaan yang memberikan sumbangan terhadap program, proyek, dan aktivitas apa pun di bawah NPP berhak mendapat pengurangan penghasilan kena pajak sesuai dengan nilai donornya.
Pemerintah berharap sektor swasta dapat memberikan sumbangan untuk program, proyek, dan kegiatan prioritas tersebut, sehingga pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya publik untuk kegiatan pembangunan lainnya.
Apalagi di tengah kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini, yang mana pemerintah membutuhkan dana cukup besar untuk membiayai penanganan Covid-19 di Filipina.
Untuk diketahui, pemerintah Filipina mengalokasikan bantuan senilai Ph₱200 miliar setara dengan Rp64 triliun untuk rumah tangga berpendapatan rendah yang kehilangan sumber pendapatan mereka akibat wabah Covid-19.
Sebelumnya, Pemerintah Filipina juga sudah lebih dahulu meluncurkan paket Ph₱27 miliar untuk menahan penyebaran Covid -19 dan bantuan bagi bisnis yang terkena dampak ancaman tersebut.
Sebanyak Ph₱14 miliar di antaranya akan digunakan untuk program Departemen Pariwisata yang disebut sebagai ‘paling terkena dampak’.
Menurut pemerintah pusat, Filipina akan menggunakan pendapatan tambahan yang diperoleh dari Program Reformasi Pajak Komprehensif (CTRP), senilai hampir Ph₱200 miliar pada 2018 dan 2019.
Filipina juga sedang dalam pembicaraan dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk pinjaman lunak hingga US$2 miliar. Pemerintah juga telah menerima hibah US$3 juta dari ADB dan fasilitas pinjaman sebesar US$100 juta dari Bank Dunia. (rig)