Ilustrasi.
SOFIA, DDTCNews - Pengusaha hotel dan restoran di Bulgaria mendesak pemerintah memberlakukan tarif PPN yang lebih rendah untuk sektor usaha tersebut.
Desakan tersebut disampaikan oleh pengusaha yang tergabung dalam Bulgarian Hotel and Restaurant Association (BHRA), Association of Establishments in Bulgaria (AEB), dan Bulgarian Association of Establishments (BAE). Para pengusaha ini meminta pengenaan tarif PPN sebesar 9% untuk sektor hotel dan restoran, dari tarif umum sebesar 20%.
"Pemangkasan tarif PPN telah menjadi langkah jangka panjang di hampir semua negara Eropa, termasuk negara yang menjadi pesaing langsung pariwisata di regional kita," bunyi pernyataan pengusaha, dikutip pada Selasa (18/3/2025).
Para pengusaha memaparkan ribuan bisnis di sektor hotel dan restoran sedang mengalami tekanan berat akibat krisis ekonomi, perang, hilangnya pangsa pasar, dan kelangkaan pegawai. Banyak perusahaan juga dilaporkan mengalami defisit keuangan yang signifikan.
Pemerintah diminta mengambil tindakan untuk menyelamatkan sektor pariwisata dan ribuan pengusaha yang terlibat di dalamnya. Salah satu kebijakan yang mendesak diambil adalah pemangkasan tarif PPN.
Apabila desakan ini tidak dipenuhi, perwakilan industri menyatakan bakal melakukan aksi protes secara langsung, dengan mengusung slogan 9 Menit Kegelapan untuk PPN 9%. Aksi ini dilaksanakan dengan mematikan lampu dan musik di tempat-tempat usaha pada pukul 09.00 malam selama 9 menit.
Protes akan terus berlanjut setiap hari hingga pemungutan pengambilan kesepakatan APBN 2025 di Parlemen.
Sebelumnya, BHRA menyatakan tarif PPN yang lebih rendah akan menarik lebih banyak wisatawan yang mencari harga makanan dan minuman terjangkau. Dengan tarif PPN rendah, restoran lokal bakal lebih kompetitif dibandingkan dengan tempat usaha serupa di negara-negara tetangga.
BHRA pun menunjukkan tarif PPN efektif di sektor tersebut rata-rata sekitar 15%. Hal ini terjadi karena penjualan produk didominasi oleh minuman beralkohol, anggur, dan bir, yang dikenakan pajak sebesar 20%. Sementara itu, tarif 9% hanya berlaku untuk makanan dan minuman ringan.
Pada pertemuan Komisi Pariwisata DPR pada akhir Februari lalu, Menteri Pariwisata Miroslav Borshosh juga menyatakan setuju dengan pengenaan tarif PPN lebih rendah untuk sektor pariwisata. Namun, pelaksanaan kebijakan tersebut berpotensi menurunkan penerimaan negara.
"Terlepas dari sektor mana yang dikenakan, penurunan tarif bakal bermanfaat dan penting bagi pengembangan usaha," ujarnya dilansir bta.bg.
Tarif PPN di Bulgaria sempat dipangkas untuk sektor restoran ketika pandemi Covid-19 pada musim panas 2020, serta beberapa kali diperpanjang. Namun, mulai Januari 2024, tarif PPN normal sebesar 20% sudah kembali berlaku. (sap)