MALAYSIA

Insentif Pajak Jadi Booster Kunjungan Wisata dan Pertumbuhan Ekonomi

Dian Kurniati
Jumat, 15 November 2024 | 13.30 WIB
Insentif Pajak Jadi Booster Kunjungan Wisata dan Pertumbuhan Ekonomi

Ilustrasi.

KUALA LUMPUR, DDTCNews - Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Datuk Seri Tiong King Sing mendukung rencana untuk menjadikan biaya wisata domestik sebagai pengurang pajak penghasilan (PPh) orang pribadi. Gagasan ini mulanya disampaikan oleh Asosiasi Agen Perjalanan dan Tur Malaysia (Malaysian Association of Tour and Travel Agents/MATTA).

Presiden MATTA Nigel Wong mengatakan pemberian insentif pajak akan mendorong masyarakat Malaysia melakukan perjalanan wisata di dalam negeri. Melalui kegiatan ini, aktivitas konsumsi masyarakat juga bakal meningkat.

"Kami meyakini pemberian insentif kepada warga Malaysia untuk mengunjungi destinasi lokal tidak hanya akan meningkatkan pariwisata domestik, tetapi juga menciptakan efek berantai pada penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pertukaran budaya di dalam negeri," katanya dalam keterangan pers, dikutip pada Jumat (15/11/2024).

Nigel Wong mengatakan sektor pariwisata membutuhkan insentif pajak agar terus tumbuh. Tidak hanya kepada pelaku usaha, insentif pajak juga dapat diberikan kepada masyarakat sebagai konsumen agar meramaikan sektor pariwisata.

Dia menilai pemberian insentif pajak juga sejalan dengan upaya mempromosikan pariwisata domestik dan momentum menuju Visit Malaysia 2026.

Mekanisme yang diusulkan yakni menjadikan biaya berwisata domestik sebagai pengurang penghasilan dalam penghitungan PPh orang pribadi.

Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya mengusulkan biaya berwisata domestik sebagai pengurang penghasilan dalam penghitungan PPh orang pribadi. Mekanisme ini dinilai akan efektif membantu beberapa sektor usaha pada pariwisata domestik seperti agen perjalanan, operator tur, hotel, dan restoran.

Agar lebih efektif, MATTA mengusulkan agar pengurangan pajak diterapkan secara khusus untuk biaya perjalanan yang dipesan melalui operator pariwisata tertentu seperti agen perjalanan dan operator tur berlisensi, serta hotel terdaftar. Langkah ini akan memastikan manfaat insentif pajak akan menjangkau operator pariwisata legal.

"Usulan ini merupakan langkah progresif untuk meningkatkan pariwisata domestik dan memastikan bahwa kegiatan wisata ini tetap dapat dijangkau oleh masyarakat," ujarnya.

Nigel Wong menambahkan MATTA dalam APBN 2025 juga telah mengusulkan beberapa langkah lain untuk mendukung pariwisata domestik. Beberapa di antaranya memberlakukan kembali pengecualian pajak atas penghasilan resmi yang diperoleh agen perjalanan dan operator tur yang mendatangkan minimal 750 wisatawan mancanegara atau 1.500 wisatawan domestik per tahun. Sebelum pandemi, kebijakan ini secara signifikan mendorong sektor pariwisata di Malaysia.

Pada 2019, kebijakan pengecualian pajak yang diberikan kepada agen perjalanan dan operator tur tercatat mampu menghasilkan 26,1 juta kedatangan wisatawan yang berkontribusi terhadap penerimaan negara senilai RM86,1 juta atau sekitar Rp305,35 miliar. Kebijakan ini juga mendorong operator pariwisata yang lebih kecil untuk membuat paket yang menarik dan memperluas jangkauan mereka sehingga menciptakan pertumbuhan bagi industri pariwisata di Malaysia. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.