KEMUDAHAN EKSPOR

Download Aturan Lengkap KITE Pembebasan/ Pengembalian Di Sini

Redaksi DDTCNews
Kamis, 21 Februari 2019 | 18.15 WIB
Download Aturan Lengkap KITE Pembebasan/ Pengembalian Di Sini

Ilustrasi

JAKARTA, DDTCNewsā€”Defisit neraca perdagangan Indonesia tahun 2018 yang menyelam hingga US$8,57 miliar adalah yang terdalam sepanjang sejarah. Penyebabnya, impor yang melompat 20,15% hingga US$188 miliar hanya diimbangi dengan ekspor yang tumbuh 6,65% senilai US$162 miliar.

Naiknya harga minyak yang memberikanĀ windfallĀ dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) secara bersamaan juga mengerek nilai impornya hingga defisit neraca perdagangan migas melonjak 45% jadi US$12,4 miliar. Akan halnya ekspor migas, surplusnya anjlok 81,4% tinggal US$3,8 miliar.

Siapa yang tidak gemas melihat performa yang menjengkelkan itu. Neraca perdagangan tahun sebelumnya toh masih surplus US$11,84 miliar. Angka itu juga melanjutkan tren positif, karena pada 2016 juga masih mencatat surplus US$8,78 miliar dari capaian 2015 yang juga surplus US$7,67 miliar.

Di sisi lain, pemerintah juga sudah telah menerbitkan sejumlah kebijakan baru yang memperbaiki kinerja ekspor. Mulai dari kemudahan perizinan sampai insentif fiskal. Tapi lihat di sebelah sana, Vietnam tahun 2018 mencatat laju ekspor 13,8% menjadi US$245 miliar dengan surplus US$6,8 miliar.

Sementara Thailand, ekspornya pada periode yang sama melaju 6,7% menjadi US$252 miliar, dengan surplus US$3,25 miliar. Di Malaysia, ekspornya melaju 6,7% jadi RM998 miliar setara US$245 miliar, dengan lompatan surplus 22%, tertinggi sejak 2012 menjadi RM120 miliar setara US$29 miliar.

Dalam situasi ini, apa yang bisa dilakukan pemerintah? Untuk melakukan perubahan struktural, waktu yang dibutuhkan tentu lama. Karena itu, yang tersisa hanya mempermudah prosesnya, seperti dengan merilis kebijakan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan dan KITE Pengembalian.

Kebijakan terkait dengan KITE itu adalah respons pemerintah atas menurunnya kinerja perdagangan seiring dengan kian berkembangnya layanan elektronik di pemerintahan, terutama setelah terbitnya Nomor Induk Berusaha (NIB) olehĀ One Single SubmissionĀ yang menggantikan beberapa dokumen.

Ada beberapa kemudahan yang ditawarkan kebijakan itu. Misalnya, akomodasi layanan elektronik, percepatan pemberian persetujuan permohonan pengembalian dari sebelumnya 30 hari menjadi 20 hari kerja. Lalu penerbitan Surat Perintah Pembayaran, dari sebelumnya 15 hari menjadi 5 hari kerja.

Bagaimana kemudahan ini mendongkrak ekspor? Apa dampak perubahan Nomor Induk Perusahaan (NIPER) Pembebasan/Pengembalian menjadi KITE Pembebasan/Pengembalian?Ā Apa kaitannya dengan Pusat Logistik Berikat?Ā DownloadĀ aturan lengkap KITE Pembebasan/Pengembalian sebagai berikut:

Undang-Undang (UU):

Peraturan Pemerintah (PP):

Peraturan Presiden (Perpres):i

Peraturan Menteri Keuangan (PMK):

  • PMKĀ Nomor 161/PMK.04/2018Ā tentang Pengembalian Bea Masuk yang Telah Dibayar atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor.
  • PMKĀ Nomor 160/PMK.04/2018Ā tentang Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor.
  • PMKĀ Nomor 137/PMK.010/2016Ā tentang Perubahan Keenam atasĀ Keputusan Menteri Keuangan Nomor 231/KMK.03/2001tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang Kena Pajak yang Dibebaskan dari Pungutan Bea Masuk;
  • PMKĀ Nomor 177/PMK.04/2016Ā tentang Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang dan/atau Bahan, dan/atau Mesin yang Dilakukan oleh Industri Kecil dan Menengah dengan Tujuan Ekspor.
  • PMKĀ NomorĀ 28/PMK.04/2018Ā tentang Perubahan atasĀ PMK Nomor 272/PMK.04/2015Ā tentang Pusat Logistik Berikat.
  • PMK Nomor 177/PMK.04/2013Ā tentang Perubahan atasĀ PMK Nomor 253/PMK.04/ 2011Ā tentang Pengembalian Bea Masuk yang Telah Dibayar atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor.
  • PMK NomorĀ 176/PMK.04/2013Ā tentang Perubahan atasĀ PMK Nomor 254/PMK.04/2011Ā tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor.
  • PMK Nomor 15/PMK.011/2011Ā tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 Tentang Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Pengawasannya
  • PMK Nomor 171/PMK.011/2008Ā tentang Perubahan atasĀ PMK Nomor 16/PMK. 011/2008Ā tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang dan Bahan yang akan Dirakit Menj adi Kendaraan Bermotor untuk Tujuan Ekspor.
  • PMK Nomor 106/PMK.04/2007Ā tentang Pembebasan Bea Masuk dan/ atau Cukai atas lmpor Kembali Barang yang telah Diekspor.

Peraturan Menteri Perdagangan:

Peraturan Dirjen Bea dan Cukai:

Keputusan Dirjen Pajak:

  • Kepdirjen PajakĀ NomorĀ KEP-348/PJ/2003Ā tentangĀ Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Tidak Dipungut atas Impor Barang dan atau Bahan untuk Diolah, Dirakit atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Di Ekspor.

Surat Edaran Dirjen Pajak:

  • Surat EdaranĀ Nomor SE-24/PJ.51/2003Ā tentangĀ Penyampaian Ketentuan Mengenai Fasilitas Pajak Pertambahan NilaiĀ danĀ atauPajak Penjualan Atas Barang Mewah Tidak DipungutĀ atas Impor BarangĀ danĀ atau BahanĀ untuk Diolah, Dirakit,Ā atau Dipasangpada Barang LainĀ dengan TujuanĀ untuk Diekspor. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.