KEPABEANAN

Sri Mulyani: Masih Banyak Pengusaha yang Mengeluh Soal Birokrasi

Redaksi DDTCNews | Senin, 18 Februari 2019 | 18:12 WIB
Sri Mulyani: Masih Banyak Pengusaha yang Mengeluh Soal Birokrasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Fasilitas fiskal sudah diberikan pemerintah untuk menggenjot aktivitas ekspor. Namun, faktor birokrasi masih menjadi batu sandungan untuk akselerasi ekspor.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih banyak pelaku usaha yang terganggu dengan kualitas pelayanan birokrasi. Hal ini tercermin dari saran pelaku usaha yang memanfaatkan fasilitas kawasan berikat (KB) dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).

“Saran untuk memperbaiki birokrasi dan sistem pelayanan masih besar. Dua saran ini harus lebih rendah tahun depan,” katanya di kantor Kemenkeu, Senin (18/2/2019).

Baca Juga:
Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Kajian yang dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai (DJBC), LPEI, dan University Network for Indonesia Export Development (UNIED) terkait dampak ekonomi KB dan KITE menyisakan sejumlah saran pengembangan. Sebanyak 27,59% dari 1.606 perusahaan menghendaki perbaikan birokrasi.

Kemudian, terdapat 21,88% perusahaan yang menyarankan perbaikan sistem aplikasi kepabeanan seperti Customs-Excise Information System and Automation (CIESA), PEB, dan PDE. Sementara itu, ada 27,9% perusahaan yang mempunyai saran lain.

Faktor regulasi, menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, sepenuhnya berada di tangan pemerintah. Perubahan dan perbaikan dari sisi regulasi akan memberikan dampak signifikan untuk akselerasi ekspor nasional.

Baca Juga:
Catat! Ini Beda Layanan Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina Kesehatan

"KB dan KITE masih banyak komplain soal birokrasinya. Ini masih dalam kontrol kita dan kita akan terus perbaiki,” imbuhnya.

Selain deregulasi, pelaku usaha juga diminta untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. Dengan demikian, beberapa hal yang sudah dilakukan otoritas dibarengi dengan meningkatnya daya saing perusahaan nasional untuk pasar global. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Rabu, 17 April 2024 | 09:00 WIB FASILITAS KEPABEANAN

DJBC Sebut Fasilitas ATA Carnet Bisa Dimanfaatkan untuk Produksi Film

Selasa, 16 April 2024 | 14:00 WIB LAYANAN BEA DAN CUKAI

Modus Penipuan Catut Bea Cukai, Pelaku Kerap Berikan Nomor Resi Palsu

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M