RUSIA

Meski Sedang Perang, Kinerja Penerimaan Pajak Rusia Tetap Moncer

Redaksi DDTCNews | Selasa, 26 Juli 2022 | 17:30 WIB
Meski Sedang Perang, Kinerja Penerimaan Pajak Rusia Tetap Moncer

Ilustrasi. Petir menyambar di dekat gedung Universitas Negeri Moskwa saat sebuah badai petir di Moskwa, Rusia, Selasa (5/7/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Shemetov/rwa/NBL).

MOSKWA, DDTCNews – Seiring dengan tren kenaikan harga minyak dunia, Rusia berhasil mencetak pertumbuhan realisasi penerimaan pajak konsolidasi sebesar 31% hingga April 2022 dari realisasi penerimaan pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data dari Federal Tax Service, moncernya realisasi penerimaan tersebut juga diikuti oleh penerimaan pemerintah pusat. Hingga Mei 2022, pertumbuhan penerimaan pemerintah pusat sudah mencapai 31%.

“Kira-kira setengah dari pendapatan pemerintah pusat dan seperlima dari penerimaan pajak konsolidasi berasal dari sektor minyak dan gas,” demikian laporan pemberitaan dari forbes.com, seperti dikutip pada Selasa (26/7/2022).

Baca Juga:
Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Berdasarkan catatan Federal Tax Service, peningkatan penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) berkorelasi dengan kenaikan harga minyak dunia. Dalam 4 tahun terakhir, dampak kenaikan harga minyak terhadap penerimaan makin signifikan.

Terdapat dua faktor yang menyebabkan tren tersebut. Pertama, penerimaan negara dari sektor migas berbentuk dolar. Kedua, upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengeruk penerimaan negara lebih besar dari sektor migas sejak 2001 membuahkan hasil.

Salah satu upaya Putin dan menteri keuangannya kala itu ialah melakukan banyak penyesuaian aturan di undang-undang perpajakan dalam meningkatkan penerimaan. Setelah itu, presiden kemudian fokus dalam menjaga kepatuhan wajib pajak.

Baca Juga:
Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Kasus Mikhail Khodorkovsky menjadi contoh yang tepat. Sempat menjadi salah satu orang terkaya di Rusia, ia ditangkap pada 2003 dan mendekam di penjara selama 10 tahun karena terbukti menghindari pajak melalui perusahaannya kala itu Yukos.

Gara-gara kasus tersebut, kebijakan perusahaan minyak mengenai pajak berubah saat mempekerjakan konsultan pajak. Mereka lebih memilih patuh untuk memenuhi seluruh kewajiban pajak ketimbang mengoptimalkan pembayaran pajak.

“Alih-alih mengambil saran mengenai cara mengoptimalkan pembayaran pajak, prioritas perusahaan minyak bergeser untuk memastikan kewajiban perpajakan mereka terpenuhi sejalan dengan undang-undang perpajakan yang ada,” sebut Adnan Vatansever dalam bukunya Oil in Putin’s Russia. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?