PENERIMAAN PERPAJAKAN

Menkeu Optimistis Rasio Perpajakan 2024 Lebih Tinggi dari Tahun Ini

Muhamad Wildan | Rabu, 16 Agustus 2023 | 19:30 WIB
Menkeu Optimistis Rasio Perpajakan 2024 Lebih Tinggi dari Tahun Ini

Slide paparan yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan kinerja rasio perpajakan meningkat pada tahun depan.

Penerimaan perpajakan pada 2024 ditargetkan mencapai Rp2.307,9 triliun, tumbuh 8,9% dari outlook perpajakan pada tahun ini. Dengan proyeksi ekonomi 2024 tumbuh 5,2%, rasio perpajakan pada tahun depan diyakini akan lebih tinggi ketimbang tahun ini.

"Kami akan melakukan beberapa pembangunan, coretax, kepatuhan dengan menggunakan integrasi teknologi, joint program agar penerimaan makin konsisten dari berbagai sumber, dan melaksanakan UU HPP," katanya, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga:
Ada Cuti Bersama, Pelunasan Utang Pajak dalam SKPKB/STP Boleh Diundur?

Secara lebih terperinci, penerimaan pajak pada tahun depan ditargetkan mencapai Rp1.986,9 triliun, naik 9,3% dibandingkan dengan outlook penerimaan pajak pada tahun ini.

Pencapaian target penerimaan pajak pada tahun depan bakal didukung oleh implementasi NIK sebagai NPWP, pengawasan atas wajib pajak orang kaya, dan pemanfaatan digital forensik.


Baca Juga:
Penjualan Tanah/Bangunan di IKN Bebas PPh PHTB Sepanjang Ada SKB

Ada Insentif Pajak

Meski demikian, insentif pajak juga akan tetap diberikan untuk mendukung pengembangan kendaraan bermotor listrik dan kegiatan vokasi.

"Jadi, pajak tidak hanya untuk collection, tapi juga bisa memberikan insentif," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, pemerintah menetapkan target penerimaan bea dan cukai sejumlah Rp321 triliun, naik 7% dibandingkan dengan outlook penerimaan kepabeanan dan cukai pada tahun ini.

Baca Juga:
Soal Progres Penyusunan Roadmap Industri Rokok, Ini Kata Pemerintah

Penerimaan cukai dan bea masuk ditargetkan naik masing-masing sebesar 8,3% dan 8,1%. Khusus bea keluar, setorannya pada 2024 diperkirakan turun 11,5%.

"Bea keluar diperkirakan akan turun karena konsekuensi dari hilirisasi. Jadi memang bea keluar tidak menjadi andalan karena kita ingin ada nilai tambah lebih di dalam negeri," tutur Sri Mulyani. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 21 Mei 2024 | 16:45 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Download Peraturan Baru Fasilitas Perpajakan dan Kepabeanan di IKN

Selasa, 21 Mei 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Progres Penyusunan Roadmap Industri Rokok, Ini Kata Pemerintah

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:32 WIB SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

Sekretaris Pengadilan Pajak: Automasi Itu Mempermudah

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Gubernur Tawarkan Keringanan Pajak Kendaraan dan BBNKB, Ini Detailnya

Selasa, 21 Mei 2024 | 13:30 WIB KABUPATEN BEKASI

Pemkab Bekasi Atur Ulang Ketentuan Pajak Daerah, Ada 7 Tarif PBB