Human Capital Lead of DDTC Adinda Nur Larasati (kanan, berdiri) dalam Coaching Career Talk 2024 di Interaco VC 302, Gedung C Vokasi UI, Depok, Kamis (21/11/2024).
DEPOK, DDTCNews - Himpunan Mahasiswa Administrasi Perpajakan Program Pendidikan Vokasi Indonesia (UI) menggelar pelatihan pengembangan diri dengan tajuk Coaching Career Talk 2024. Acara yang dikemas secara luring (offline) pada Kamis (21/11/2024) ini diadakan di Interaco VC 302, Gedung C Vokasi UI, Depok.
Human Capital Lead of DDTC Adinda Nur Larasati menjadi salah satu pembicara utama dalam acara hari ini. Mengawali sesinya, Adinda memaparkan gambaran secara umum peluang-peluang karier yang tersedia di bidang pajak.
Menurutnya, peluang dan prospek karier di bidang pajak, termasuk sebagai konsultan pajak, masih terbuka lebar bagi lulusan Vokasi UI. Hal ini terlihat dari statistik yang disajikan oleh Ditjen Pajak (DJP).
Pada 2023, jumlah pegawai DJP sebanyak 45.315 orang. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 275 juta orang, bisa disimpulkan rasio antara fiskus dengan penduduk adalah 1:6.085. Artinya, satu pegawai pajak melayani 6.085 penduduk. Cukup timpang bukan?
Jumlah konsultan pajak pun masih terbatas. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan mencatat jumlah konsultan pajak per Desember 2023 sebanyak 7.094 orang. Hal ini berarti rasio antara konsultan pajak dengan penduduk adalah 1 berbanding 39.826. Jumlah konsultan pajak itu jauh di bawah Jepang, Jerman, dan Italia. Angka tersebut membuktikan peluang karier di bidang pajak masih terbuka lebar.
Melihat peluang yang masih lebar, Adinda meminta mahasiswa Vokasi UI untuk mempersiapkan potensi diri sedini mungkin. Menurutnya, mahasiswa atau freshgraduates harus punya nilai pembeda (distinctive value) sebelum terjun di dunia perpajakan.
“Semangat saja belum cukup, kita harus punya nilai pembeda. Berbeda itu bisa menjadikan kita lebih mencolok. Dalam kompetisi di dunia kerja juga sangat penting untuk memiliki nilai pembeda,” kata Adinda dalam pelatihan yang digelar untuk umum ini.
Selain itu, pajak merupakan bidang yang multidisiplin ilmu seperti dari sisi akuntansi dan keuangan, ekonomi, hukum, manajemen, psikologi, hingga teknologi. Oleh karenanya, industri perpajakan sebenarnya terbuka bagi profesional dengan beragam kualifikasi.
Dalam kesempatan itu, Adinda juga menekankan pentingnya membangun kebiasaan untuk membaca, menulis, dan publikasi karya, jika ingin menjadi profesional pajak. Bagi mahasiswa di perguruan tinggi, program magang bisa menjadi jalan untuk menambah pengetahuan serta pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja.
DDTC pun membuka kesempatan magang bagi mahasiswa melalui Executive Internship Program. Ada sejumlah divisi yang bisa dipilih, yaitu DDTC Consulting, Fiscal Research & Advisory, DDTC Library, DDTC Academy, DDTCNews, Digital Transformation.
Menjalani program pemagangan di DDTC akan memberikan banyak manfaat bagi pesertanya. DDTC tidak hanya membekali para intern dengan keterampilan formal tetapi juga keterampilan informal yang tak kalah penting untuk dimiliki di dunia kerja.
Seperti diketahui, dalam memberikan jasanya, profesional pajak di DDTC tidak sekadar dituntut untuk memiliki keterampilan formal atau hard skill. Lebih jauh lagi, profesional DDTC perlu memiliki keterampilan interpersonal atau soft skill yang adaptif dengan dinamika situasi.
Menjawab tantangan tersebut, DDTC berupaya membekali profesionalnya untuk memiliki kapasitas hard skill dan soft skill yang seimbang. Melalui DDTC Executive Internship Program, peserta magang tidak hanya diberi ruang dan peluang untuk terlibat langsung dalam proses bisnis konsultan pajak tetapi juga dibekali keterampilan penunjang yang tidak didapat di bangku pendidikan formal.
Guna mengasah soft skill para intern, DDTC kemudian meluncurkan Collaborative Discussion, sebuah program baru yang secara khusus dikemas bagi peserta magang. Kegiatan ini akan digelar secara bulanan dan diikuti oleh seluruh peserta magang di bawah DDTC Executive Internship Program.
Collaborative Discussion merupakan wadah pengembangan diri para peserta magang. Melalui kegiatan ini, masing-masing peserta magang mendapatkan kesempatan untuk melatih creative thinking, problem solving, analisis masalah, team work, serta kemampuan komunikasi.
Sebagai informasi, selain Adinda, career coaching ini juga diisi oleh Direktur MUC Consulting Erry Tri Merryta dan alumni Administrasi Perpajakan Vokasi UI Amalia Rahman.
Melalui berbagai pemaparan narasumber, seminar ini diharapkan menjadi panduan, sekaligus menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan diri. Pengembangan diri merupakan hal krusial agar mahasiswa dapat menghadapi tantangan seputar magang dan karier ke depannya.
Dalam kesempatan kali ini, DDTC juga membagikan buku Konsep Dasar Pajak: Berdasarkan Perspektif Internasional secara gratis kepada 20 peserta seminar yang memberikan komentar terbaik dalam berita ini. Karenanya, isi kolom komentar di bawah artikel ini dengan komentar terbaik Anda mengenai materi yang dipaparkan.
Buku tersebut merupakan cetakan kedua. Sebanyak 1.000 buku cetakan pertama April 2024 telah diterima banyak pihak, termasuk pemerintah, anggota DPR, pelaku usaha, karyawan swasta, konsultan pajak, akademisi, hingga mahasiswa.
Buku ini ditulis oleh Founder DDTC Darussalam dan Danny Septriadi bersama dengan Tax Expert, CEO Office DDTC Atika Ritmelina Marhani. Buku ini sangat penting sebagai bekal awal setiap orang yang ingin berkecimpung atau mendalami dunia pajak. (sap)