AMERIKA SERIKAT

Gara-Gara Kebijakan Pajak Biden, Pasar Saham Diprediksi Anjlok

Muhamad Wildan | Selasa, 05 Januari 2021 | 13:57 WIB
Gara-Gara Kebijakan Pajak Biden, Pasar Saham Diprediksi Anjlok

Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden. ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar/wsj/cfo

WASHINGTON, DDTCNews – Bursa saham AS S&P 500 diproyeksikan ambles 10% jika Partai Demokrat berhasil menguasai 2 kursi Senat dari daerah pemilihan Georgia yang masih diperebutkan oleh Partai Demokrat dan Partai Republik.

Chief Investment Strategist dari Oppenheimer Asset Management, John Stoltzfus mengatakan kemenangan Partai Demokrat di Georgia akan memuluskan rencana presiden terpilih AS Joe Biden untuk meningkatkan tarif pajak korporasi.

"Ketidakpastian pajak akan membebani bursa efek setidaknya hingga Biden dapat memastikan detail kebijakan pajak yang akan dia dorong," katanya, dikutip Selasa (5/1/2020).

Baca Juga:
Jika Batalkan 2 Pilar OECD, UN Tax Convention Tak Akan Disahkan Eropa

Menurut Stoltzfus, proposal reformasi pajak yang diusung Biden masih belum jelas sehingga belum dapat diperhitungkan seberapa besar dampak kenaikan tarif yang diusung Biden terhadap dunia usaha. Meski begitu, kondisi ini bisa menimbulkan ketidakpastian dalam bursa efek.

Saat ini, Partai Republik masih menguasai 50 dari 100 kursi di Senat AS, sedangkan Partai Demokrat tercatat telah menguasai 46 kursi.

Terdapat 2 senator independen yang masih menduduki kursi Senat, yakni Bernie Sanders dan Angus King. Meski begitu, kedua anggota senat itu terafiliasi dengan Partai Demokrat dan tergabung dalam Democratic Caucus of the United States Senate.

Baca Juga:
Naikkan Tarif Pajak Penjualan, PM ini Yakin Dampak ke Inflasi Minim

Alhasil, bila Partai Demokrat mampu memenangkan 2 kursi Senat di Georgia, Partai Demokrat bakal sepenuhnya menjadi mayoritas pada Kongres AS dan Senat AS. Kondisi ini dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi pasar yang menginginkan Partai Republik tetap dominan di Senat.

“Pasar lebih menginginkan Partai Republik menjadi partai yang dominan di Senat guna mengimbangi Partai Demokrat yang telah menguasai Kongres AS dan jabatan eksekutif,” tutur Stoltzfus seperti dilansir businessinsider.com.

Seperti diketahui, Biden akan meningkatkan tarif PPh badan dari 21% menjadi 28%. Biden berupaya membalikkan kebijakan Donald Trump yang menurunkan PPh badan dari 35% menjadi 21% melalui Tax Cuts and Jobs Act (TCJA).

Tax Policy Center memperkirakan tambahan penerimaan negara akibat kenaikan tarif yang diusung oleh Biden bisa mencapai US$1,3 triliun. Namun, jika Partai Republik tetap menjadi partai mayoritas di Senat AS, rencana besar Biden dapat dipastikan bakal terganjal. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Koreksi DPP PPN atas Jasa Pengangkutan Pupuk