Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dipastikan tidak akan menggelar seleksi terbuka untuk mencari pengganti Robert Pakpahan yang akan melepaskan jabatannya sebagai Dirjen Pajak pada akhir bulan ini.
Hal ini dikarenakan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku telah mengantongi kandidat pengganti Robert Pakpahan yang akan memasuki masa pensiun. Namun, hingga saat ini dia masih enggan menyampaikan ke publik terkait sosok pengganti tersebut.
“Saat Pak Robert pensiun nanti di akhir bulan, Insyaallah kita sudah punya Dirjen Pajak baru,” katanya di Kantor Pusat Kemenkeu, Rabu (23/10/2019).
Dengan demikian, perempuan yang hari ini dilantik kembali menjadi Menteri Keuangan Kabinet Indonesia ini menggunakan skema mutasi jabatan untuk mengisi posisi nahkoda direktorat jenderal yang mengemban lebih dari 70% penerimaan negara tersebut.
Seperti diketahui, setelah Dirjen Pajak hasil seleksi terbuka Sigit Priadi Pramudito mundur, pengisian posisi orang nomor 1 di DJP ini selalu menggunakan lagi skema penunjukkan atau mutasi jabatan. Ken Dwijugiasteadi dan Robert Pakpahan merupakan sosok Dirjen Pajak usulan Menteri Keuangan.
Kendati masih dirahasiakan beberapa sosok pengganti sudah ramai diperbincangkan melalui media. Seluruh pejabat eselon I Kemenkeu secara otomatis berkesempatan untuk mengisi posisi tersebut jika Sri Mulyani tidak mengambil skema seleksi terbuka.
Kandidat terkuat Dirjen Pajak baru yang ramai diperbincangkan adalah adalah Staf Ahli Menkeu bidang Kepatuhan Pajak Suryo Utomo. Selain itu, ada pula yang memprediksi Staf Ahli Menkeu bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Awan Nurmawan Nuh.
Sosok Kepala Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara, Dirjen Perimbangan Keuangan Astera Primanto Bhakti, serta Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman juga masuk dalam radar sebagai kandidat pengganti Robert Pakpahan.
Belum lama ini, ada pula yang memberitakan sudah ditandatanganinya Keputusan Presiden (Keppres) soal penunjukkan Dirjen Pajak yang baru oleh Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, nama pengganti sudah ada.
Terlepas dari sosok pengganti Robert, Dirjen Pajak yang baru masih akan menghadapi tantangan berat. Tantangan itu terutama menyangkut dengan tanggung jawab utama DJP, yaitu mengumpulkan penerimaan negara.
Terlebih, pada tahun ini, ada penurunan kinerja penerimaan pajak. Realisasi penerimaan pajak selama Januari—Agustus 2019 tercatat senilai Rp801,16 triliun atau 50,78% dari target APBN 2019 senilai Rp1.577,5 triliun. Realisasi itu sekaligus mencatat pertumbuhan 0,21% (year on year/yoy).
Pertumbuhan tercatat melambat signifikan dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 16,52%. Selain itu, pertumbuhan itu juga tercatat makin lambat dibandingkan realisasi periode Januari—Juli 2019 sebesar 2,68%. (kaw)