Menkeu Sri Mulyani (Foto: Setkab)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah berusaha mendesain rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2017 sedemikan cermat guna menjaga defisit, rasio utang dan keseimbangan primer.
Pemerintah akan fokus mengefektifkan belanja prioritas lantaran ketidakpastian ekonomi global diprediksikan masih akan berlanjut di tahun 2017 mendatang.
“Belanja prioritas itu di antaranya, membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas SDM bidang pendidikan dan kesehatan, serta mengurangi kesenjangan,” jelasnya dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2017 di Jakarta, Selasa (16/8) seperti dikutip laman Kementerian Keuangan.
Pemerintah akan meningkatkan keterlibatan pihak swasta dalam pembiayaan pembangunan melalui skema antara pemerintah dengan badan usaha.
Pemerintah juga akan terus mendorong investasi dengan menawarkan sejumlah kemudahan bagi dunia usaha, salah satunya memberikan berbagi insentif mealui paket kebijakan ekonomi di tahun 2017 mendatang.
Langkah itu diyakini mampu mengefisienkan birokrasi dan ekonomi dalam negeri sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia.
Sebagai informasi pemerintah telah mengumumkan usulan RAPBN 2017 dengan memasang target pendapatan negara sebesar Rp1.737,6 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.070,5 triliun.
Sementara target pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 dipatok 5,3% dan laju inflasi akan ada di kisaran 4%. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.