PENGAMPUNAN PAJAK

Tax Amnesty Gairahkan Sektor Pariwisata

Redaksi DDTCNews
Selasa, 02 Agustus 2016 | 16.13 WIB
 Tax Amnesty Gairahkan Sektor Pariwisata

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo mengusulkan sektor pariwisata menjadi salah satu pilihan investasi yang siap menampung dana repatriasi dari wajib pajak yang mengikuti tax amnesty, pasalnya saat ini pemerintah tengah menggarap 10 destinasi wisata baru.

Presiden mengatakan dana tax amnesty sebaiknya segera diinvestasikan langsung, jangan sampai mengendap terlalu lama pada instrumen keuangan. Presiden akan menggelar promosi besar-besaran guna menarik minat investasi pada proyek pariwisata.

“Danau Toba sudah ada sejak lama, tapi kurang diperhatikan infrastruktur dan bandaranya. Sekarang sudah dimulai penggarapannya. Dulu di Silangit tidak ada pesawat yang terbang ke sana, lalu saya perintahkan Garuda untuk terbang,” tutur Presiden saat mengisi acara sosialisasi tax amnesty kemarin, Senin (1/8) di Kemayoran, Jakarta.

Semenjak itu maskapai penerbangan lainnya mengikuti jejak Garuda dengan membuka rute penerbangan ke Silangit, Danau Toba. Hingga saat ini, dalam sehari sudah ada 5 pesawat yang terbang ke Silangit. Garuda sendiri melayani penerbangan ke Silangit sebanyak 3 kali dalam seminggu.

Presiden mengaku sudah menyiapkan lahan untuk membangun infrastruktur di beberapa area destinasi wisata lainnya seperti Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Morotai, Komodo, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo Tengger dan Tanjung Lesung.

Sebelumnya, beberapa tahun lalu pemerintah sempat menetapkan kawasan ekonomi khusus (KEK) di wilayah Tanjung Lesung, namun kawasan tersebut sepi peminat investor lantaran tidak didukung pembangunan infrastruktur yang memadai.  

Presiden mengimbau calon investor dari pihak swasta harus kooperatif dengan pemerintah. Baik investor maupun pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, keduanya harus bersinergi membangun kebutuhan pengembangan pariwisata. 

Di samping itu, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Presiden juga meminta wajib pajak untuk mendeklarasikan hartanya agar bisa bermanfaat bagi rakyat, bangsa, dan negara.

“Saya mengingatkan, kita hidup di Indonesia, kita makan di Indonesia, kita bertempat tinggal di Indonesia, kita mencari rezeki dengan kemudahan-kemudahan yang ada juga di Indonesia. Dibawa ke sini pun juga tidak berkurang serupiah pun uang-uang itu,” pungkasnya.

Menurut Jokowi, peluang investasi yang ada di Indonesia jauh lebih menguntungkan bandingkan dengan yang ada di luar Indonesia. "Di tempat kita peluang itu lebih baik dengan return yang lebih baik kalau itu diinvestasikan. Saya yakin itu. Bandingkan saja di tempat lain, berapa sih return-nya?" pungkas Presiden. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.