Presiden Jokowi dan Presiden Korea Selatan Yoon Sukyeol saat menyaksikan penandatangan kerja sama kedua negara terkait pembangunan IKN Nusantara. (foto: BPMI).
SEOUL, DDTCNews - Pemerintah Indonesia membawa pulang sejumlah kesepakatan strategis dengan Korea Selatan terkait dengan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.Â
Menutup kunjungan kenegaraannya ke 3 negara Asia Timur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoo Sukyeol, Kamis (28/7/2022). Ada sejumlah kesepakatan yang dibawa pulang pemerintah Indonesia, termasuk kaitannya dengan pembangunan IKN.
"Disepakati 4 bentuk kerja sama konkret khususnya terkait dukungan pengembangan IKN Nusantara," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang ikut mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan, dikutip dari siaran pers Istana Kepresidenan, Jumat (29/7/2022).Â
Pertama, pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Instalasi yang akan dibangun di IKN Nusantara berkiblat pada proyek serupa yang sudah rampung di Hwaseong Water Purification Plant.Â
"Menurut saya ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga [airnya] siap minum," ujar Basuki.Â
Proyek kedua, pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. Ketiga, pembangunan smart village pada 2023 mendatang.
Pemerintah akan membangun 100 unit rumah sebagai percontohan smart village di IKN Nusantara. Proyek ini akan menduplikasi konsep serupa di Busan Eco Delta Smart City yang dilengkapi dengan 41 jenis teknologi canggih.Â
Keempat, pembangunan immersed tunnel alias terowongan terbenam (di bawah daratan dan laut) yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan IKN Nusantara. Terowongan ini akan dibangun dengan konsep forest city.Â
"Kita ingin melindungi bekantan, fauna, dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immersed tunnel seperti di Geoje-Busan," kata Basuki.Â
Studi kelayakan atas terowongan ini tengah dilakukan dan pembuatan desain akan dirampungkan tahun ini. Sementara pembangunan fisik terowongan direncanakan mulai dikerjakan pada 2023. (sap)
Â