Perajin menjemur kain batik buatan peserta di kampung batik Cibuluh, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/20/2021). Kampung batik Cibuluh mengadakan kegiatan belajar membatik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional sekaligus untuk mengenalkan dan melestarikan salah satu warisan budaya dunia tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.
JAKARTA, DDTCNews - Industri batik punya kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional. Sedikitnya ada 200.000 tenaga kerja yang terserap di sektor ini. Pemerintah mencatat, usaha yang didominasi industri kecil dan menengah (IKM) ini dijalankan oleh sedikitnya 47.000 unit bisnis yang tersebar di seluruh negeri.Â
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasismita menyampaikan industri batik merupakan salah satu unggulan pemerintah dalam pemulihan ekonomi. Masifnya tenaga kerja yang diserap dan luasnya pasar membuat industri batik punya daya ungkit yang cukup kuat terhadap pertumbuhan ekonomi.Â
"Industri batik kita mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati pasar global," kata Agus dikutip dari siaran pers kementerian, Kamis (7/10/2021).Â
Kementerian Perindustrian mencatat, capaian ekspor batik pada tahun 2020 mencapai US$532,7 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun. Khusus periode kuartal I/2021, nilai ekspor batik mampu menembus US$157,8 juta atau setara Rp2,2 triliun. Angka ini diyakini akan terus meningkat seiring pemulihan ekonomi global.
Menperin menambahkan, batik adalah identitas bagi Bangsa Indonesia. Hal ini diperkuat melalui pengakuan UNESCO yang menyatakan bahwa batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya tak benda milik dunia pada bidang Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Melalui Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2009, pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan hari Batik Nasional ini merupakan upaya untuk  meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.
Menperin berharap, pembinaan kepada para pelaku IKM batik terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Sebab, dengan jumlahnya yang besar dan merata di seluruh penjuru tanah air, industri batik bisa menjadi penggerak perekonomian daerah dan berpotensi menjadi pengungkit industri kecil dan menengah lainnya. (sap)