JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mendorong partisipasi pelaku usaha, termasuk UMKM lokal pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025. Kegiatan itu ditargetkan mencetak transaksi senilai Rp33 triliun hingga Rp35 triliun.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai ajang diskon produk besar-besaran seperti Harbolnas bakal memacu konsumsi, terutama masyarakat kelas menengah. Jika demikian, dia optimistis kinerja perekonomian bisa meningkat.
"Jadi perlu kita pertebal kegiatan-kegiatan yang mendorong kelas menengah, baik dari segi ekosistem, produsen, maupun pipeline seperti e-commerce, serta konsumen," ujarnya, dikutip pada Sabtu (13/9/2025).
Pada Harbolnas kali ini, pemerintah dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) memberikan diskon terbesar khusus untuk produk-produk lokal. Hal itu menunjukkan bahwa kedua pihak berpihak pada masyarakat kelas menengah.
Airlangga menjelaskan pelaku UMKM kebanyakan berasal dari kelas menengah. Oleh karena itu, pemerintah pada momentum Harbolnas tahun ini juga mendukung baik pelaku usaha maupun konsumen kelas menengah.
"Dalam rangka road to Harbolnas, kegiatan UMKM semakin didorong, terutama kampanye Bangga Buatan Indonesia. Tentu saya berharap produk Indonesia dan platform [belanja] Indonesia bisa meningkat," katanya.
Airlangga menambahkan Harbolnas 2025 mengusung tema Nyatakan Cinta Nusantara. Dari target transaksi senilai Rp33-Rp35 triliun, dia membidik kontribusi produk lokal bisa mencapai 50% hingga 55%.
Dia pun mendorong masyarakat memanfaatkan momentum Harbolnas yang perayaan puncaknya akan digelar pada 10-16 Desember 2025. Selama periode itu, masyarakat bisa menikmati promo jumbo, showcase produk lokal unggulan, serta kampanye kreatif.
"Jadi ini dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia," tutup Airlangga.
Kemenko Perekonomian melaporkan perekonomian Indonesia tetap berdaya tahan dan terjaga pada kuartal II/2025. Hal ini didukung oleh kinerja seperti PMI manufaktur membaik ke level 51,5 pada Agustus 2025.
Kemudian, inflasi terkendali di level 2,31%; indeks keyakinan konsumen (IKK) mencapai 118,1 pada Juli 2025, serta likuiditas perekonomian atau uang beredar pada Juni 2025 tumbuh 6,5% mencapai Rp9.597,7 triliun.
Selain itu, sektor konsumsi rumah tangga menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025. Adapun kontribusinya terhadap PDB nasional sebesar 54,25%. (dik)