KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jadi Pengungkit Ekonomi, Pemerintah Dorong Investasi di KEK

Muhamad Wildan
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 09.00 WIB
Jadi Pengungkit Ekonomi, Pemerintah Dorong Investasi di KEK
<p>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait Joint Statement Indonesia-Amerika Serikat di Jakarta, Kamis (24/7/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/agr</p>

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mendorong badan usaha pembangun dan pengelola (BUPP) kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk meningkatkan kegiatan investasi di dalam KEK.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut capaian pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,12% pada kuartal II/2025 salah satunya disokong oleh pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang mencapai 6,99%.

"Kita berharap bahwa KEK ini bisa menjadi pengungkit pertumbuhan perekonomian nasional. Arahan Bapak Presiden bahwa dalam 3 tahun ke depan pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 8%. Kuncinya hanya 2, kesatu adalah KEK, dan kedua digitalisasi," ujarnya, dikutip pada Sabtu (9/8/2025).

Menurut Airlangga, tidak ada pengungkit yang mampu mengakselerasi ekonomi secara lebih cepat selain KEK dan digitalisasi.

Secara khusus, Airlangga menyoroti kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB yang baru mencapai 18,67%. Dengan peningkatan investasi di KEK, kontribusi manufaktur terhadap PDB diharapkan bisa naik hingga melebihi 20% dari PDB.

"Kita baru masuk menjadi negara industri kalau kontribusi dari industrinya di atas 20%," ujar Airlangga.

Ke depan, pemerintah akan mempercepat pengembangan KEK nonmanufaktur. Adapun KEK yang akan dikembangkan adalah KEK sektor pendidikan digital dan kesehatan. Kehadiran KEK kesehatan diperlukan agar Indonesia bisa bersaing dengan sektor kesehatan Singapura dan Malaysia.

Saat ini, salah satu KEK kesehatan yang sudah ada di Indonesia adalah KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam. Dalam KEK tersebut, salah satu rumah sakit yang mulai dibangun adalah Rumah Sakit Apollo.

"Dari situ, seluruh kedokteran dan kesehatan internasional semua akan bisa masuk, dan kalau tidak salah itu kan dikerjasamakan juga dengan rumah sakit BP Batam yang existing. Jadi untuk menarik investasi, biasanya mereka minta first class hospital, kemudian keberadaan direct flight dari internasional ke Bandara Hang Nadim Batam, dan juga pelabuhan harus diperbagus di KEK Tanjung Kelayang," ujar Airlangga. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.