JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mendorong para pengusaha yang bergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk berperan aktif mendukung Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jajaran pengusaha dalam negeri bisa membantu dengan membuka kesempatan magang bagi lulusan baru (fresh graduate). Dengan begitu, banyak lulusan universitas yang bisa memperoleh pengalaman kerja dan terserap di dunia kerja.
"Jadi, tahun depan kami akan lanjutkan lagi program magang 100.000 [kuota peserta] dan mohon Kadin menerima anak-anak terbaik. Mereka ini adalah generasi Z, beri mereka kesempatan untuk bekerja," ujarnya dalam Rapimnas Kadin, dikutip Minggu (7/12/2025).
Pemerintah menyelenggarakan program pemagangan untuk 100.000 peserta. Nantinya, fresh graduate akan ditempatkan sebagai peserta magang di berbagai perusahaan ataupun kementerian/lembaga (K/L).
Sebagai informasi, program pemagangan tersebut merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pada kuartal IV/2025.
Airlangga menjelaskan selama magang, gaji peserta akan dibayarkan oleh pemerintah sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK). Karena gajinya dibayarkan pemerintah, dia pun heran kenapa perusahaan tidak mau memberikan kesempatan magang.
"Dengan program magang, pemerintah dorong 100.000 lulusan untuk diterima di perusahaan termasuk di K/L, dan dalam 6 bulan gajinya yang bayar pemerintah. Masa perusahaan gak mau [memberi kesempatan] magang, dan kalau orang sudah kerja magang tentu dia sudah mengerti dan diharapkan bisa bekerja langsung," katanya.
Perlu diketahui, pemerintah membuka program pemagangan Batch 1 pada Oktober 2025 untuk 20.000 peserta. Lalu dilanjutkan dengan Batch 2 pada November 2025 untuk 80.000 peserta.
Airlangga menuturkan lowongan magang yang tersedia di perusahaan maupun K/L masih sangat sedikit. Kondisi ini tidak sebanding dengan jumlah pendaftar program magang yang membeludak.
Dia mencontohkan satu posisi magang saja bisa dilamar oleh 500 hingga 700 orang. Ini menunjukkan tingginya minat dan kebutuhan lulusan baru terhadap program magang. Ia juga berharap peserta magang yang diterima nantinya bisa makin kompetitif di pasar ketenagakerjaan.
"Bayangkan dalam program magang kemarin ada yang mendaftar satu posisi seribu orang atau 500-700 orang. Harapannya mereka yang diterima magang pasti punya kompetisi karena mereka sudah direkrut dan yang memilih pun perusahaan. Pemerintah tidak ikut cawe-cawe di situ," tuturnya. (rig)
