JAKARTA, DDTCNews - Badan Gizi Nasional (BGN) mengeklaim program makan bergizi gratis (MBG) telah memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.
Menurut Kepala BGN Dadan Hindayana, pelaksanaan MBG didukung oleh 16.503 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyerap 1,5 juta tenaga kerja.
"Hari ini sudah ada 16.503 SPPG. Itu otomatis sudah ada 700.000 lebih relawan yang terlibat langsung di SPPG. Jadi, kemungkinan besar ini sudah 1,5 juta orang terlibat dalam program MBG sampai hari ini," ujar Dadan, dikutip pada Jumat (5/12/2025).
Penyerapan tenaga kerja juga didukung oleh keterlibatan para pemasok bahan baku di tingkat lokal. Pasalnya, setiap SPPG membutuhkan setidaknya 15 pemasok yang masing-masing mempekerjakan maksimal 15 orang.
Selain menyerap tenaga kerja, MBG diklaim juga meningkatkan konsumsi rumah tangga. Menurut Dadan, banyak ibu rumah tangga yang daya belinya meningkat karena menerima honor dari SPPG.
"Ketika ibu-ibu, bapak-bapak yang kerja di SPPG… tiba-tiba mendapatkan honor Rp2 juta, itu kan pasti akan belanja juga. Jadi konsumsinya naik," ujar Dadan.
Sebagai informasi, realisasi anggaran MBG hingga 18 November 2025 tercatat sudah mencapai Rp41,3 triliun atau 58,2% dari pagu pada APBN 2025 senilai Rp71 triliun.
Anggaran MBG tersebut berasal dari APBN. Perlu diketahui, pajak merupakan sumber penerimaan yang paling dominan di Indonesia, di mana sekitar 70% dari APBN bersumber dari penerimaan pajak.
Kini, MBG telah disalurkan kepada 41,9 juta penerima manfaat. Ke depan, realisasi anggaran dan jumlah penerima MBG akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya SPPG yang beroperasi.
Penerimaan manfaat MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta orang bila seluruh SPPG sudah terbentuk. (dik)
