JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia pada kuartal II/2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan. Capaian ini lebih tinggi daripada kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 4,87%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat ketika libur Lebaran dan libur sekolah. Besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2025 tercatat Rp 5.947 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan senilai Rp3.396,3 triliun.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II/2025 bila dibandingkan dengan triwulan II/2024 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,12%" ujarnya, Selasa (5/8/2025).
Secara tahunan, Edy menyampaikan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,12% lebih tinggi dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,05%.
Selanjutnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor jasa lainnya yang sebesar 11,31% karena didorong peningkatan pengunjung tempat rekreasi.
Dia menerangkan jumlah pengunjung tempat rekreasi meningkat karena ada hari raya keagamaan nasional, cuti bersama, dan libur sekolah. Peningkatan jumlah perjalanan ini terjadi untuk wisatawan domestik dan mancanegara.
Edy juga melaporkan lapangan usaha jasa perusahaan tumbuh 9,31% pada kuartal II/2025, serta transportasi dan pergudangan juga tumbuh sebesar 8,52%.
Sementara berdasarkan kontribusinya, ada 5 sektor lapangan usaha yang dominan. Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh sektor industri pengolahan sebesar 18,67%, diikuti pertanian 13,83%, perdagangan 13,02%, konstruksi 9,48%, dan pertambangan 8,59%.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada akhir tahun akan terjaga di level 5,2%. Menurutnya, angka itu bisa dicapai karena pemerintah telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya beli sudah digelontorkan pada paruh pertama 2025.
Tidak hanya itu, dia mengatakan pemerintah juga kembali menyiapkan sejumlah insentif, khususnya di sektor pariwisata dan perumahan. Kebijakan ini bertujuan mendongkrak perekonomian pada kuartal III dan IV/2025, terutama menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).
"Pertumbuhan ekonomi, kita tetap optimis dan berharap sesuai dengan perencanaan di angka 5,2%," tutup Airlangga. (dik)
