PEREKONOMIAN INDONESIA

Harga Emas hingga Cabai Naik, Inflasi November 2025 Capai 2,72%

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 01 Desember 2025 | 14.00 WIB
Harga Emas hingga Cabai Naik, Inflasi November 2025 Capai 2,72%
<p>Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat memaparkan data inflasi November 2025, Senin (1/12/2025).</p>

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November 2025 mencapai 2,72% secara tahunan (year on year).

Tingkat inflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 2,86%. Namun, inflasi November 2025 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada November 2024 yang hanya sebesar 1,55%.

"Secara year on year pada November 2025, terjadi inflasi sebesar 2,72% atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,33 pada November 2024 menjadi 109,22 pada November 2025," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Senin (1/12/2025).

Pudji menjelaskan inflasi tahunan sebesar 2,72% ini disebabkan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 4,25%. Salah satu komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar ialah cabai merah.

Dia juga menyampaikan kenaikan harga barang dan jasa pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memiliki andil paling besar terhadap inflasi tahunan. Andil kelompok ini mencapai 1,22% terhadap keseluruhan tingkat inflasi.

"Penyumbang utama inflasi November 2025 secara tahunan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 1,22%, dan komoditas penyumbang utama inflasi kelompok ini adalah cabai merah, beras, ikan segar dan telur ayam ras," ulas Pudji.

Selain kelompok makanan, minuman dan tembakau, Pudji menyebutkan komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi secara dominan adalah emas perhiasan.

Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masih mengalami deflasi sebesar 0,25% secara tahunan pada Oktober 2025, dengan andil deflasi sebesar 0,01%.

Selanjutnya, Pudji menyampaikan inflasi terjadi pada seluruh komponen, yakni komponen inti, komponen harga diatur pemerintah, dan komponen harga bergejolak. Komponen inti mengalami inflasi tahunan 2,36%, dengan andil paling besar mencapai 1,52% terhadap keseluruhan inflasi.

Komoditas yang memengaruhi kenaikan inflasi antara lain emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk.

Berikutnya, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,58%, dengan andil inflasi 0,32%. Komoditas yang turut memberikan andil inflasi antara lain tarif air minum PAM di 14 wilayah dan sigaret kretek mesin (SKM).

Adapun komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,48%, dengan andil terhadap keseluruhan inflasi sebesar 0,88%. Komoditas yang dominan memengaruhi inflasi mencakup cabai merah, beras, bawang merah, telur ayam ras dan daging ayam ras. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.