Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan terus mematangkan rencana pembentukan family office.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan banyak aspek yang perlu disiapkan dalam pembentukan family office. Misal, penyiapan insentif fiskal agar family office Indonesia mampu bersaing dengan yang dari luar negeri.
"Intinya kan kita juga harus kompetitif untuk ini. Ada standar-standar tertentu yang di luar negeri, jadi insentif harus lebih kompetitif dari itu," katanya, dikutip pada Kamis (16/1/2025).
Thomas mengatakan telah mengikuti sekitar 3 hingga 4 kali rapat mengenai family office sejak menjabat sebagai wamenkeu. Menurutnya, pembahasan mengenai family office di internal pemerintah juga masih terus berlanjut.
Kemenkeu bersama kementerian lainnya masih menyiapkan skema insentif yang tepat untuk family office. Pada prosesnya, Kemenkeu juga berencana membahas kebijakan soal kebijakan insentif untuk family office bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN).
Meski demikian, dia menyebut pemerintah menyadari insentif fiskal bukan menjadi faktor tunggal orang-orang kaya di dunia menempatkan dananya di Indonesia. Sebab, investor lebih membutuhkan kerangka regulasi yang lebih berkepastian.
"Apa yang saya pelajari sangat penting regulatory atau hukumnya harus jelas. Bahwa family office di mana pun, atau sentra-sentra seperti itu di Hongkong, Dubai, dan sebagainya, mempunyai kepastian hukum yang sangat-sangat jelas," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DEN Luhut Pandjaitan memastikan rencana pembentukan family office akan berlanjut pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Indonesia tidak boleh kalah dari negara tetangga yang sudah lebih dulu mengumumkan pembentukan family office.
Dia menyebut family office akan memberikan berbagai keuntungan kepada investor. Oleh karena itu, pemerintah akan menyiapkan berbagai insentif fiskal yang lebih menarik ketimbang Malaysia.
Di Asean, Singapura sudah lebih dulu membentuk family office untuk menarik investasi asing. Sementara itu, Malaysia pada 20 September 2024 menawarkan Forest City di Johor sebagai lokasi pertama untuk pembentukan family office, sepaket dengan aneka insentif perpajakannya.
Untuk memahami seluk beluk family office secara komprehensif, simak ulasan lengkapnya dalam artikel fokus DDTCNews Menyisir Aspek Pajak dari Pembentukan Family Office. (sap)