Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Seluruh perekaman faktur pajak dilakukan secara digital melalui e-faktur. Namun, dalam beberapa kasus pengusaha kena pajak (PKP) mengalami kendala teknis berupa kehilangan data e-faktur, baik sebagian atau seluruhnya.
Jika hal itu terjadi, yakni PKP mengalami kendala teknis yang menyebabkan data e-faktur rusak atau hilang, PKP dapat mengajukan permintaan data e-faktur.
"Permintaan data ini terbatas pada data e-faktur yang telah diunggah [di-upload] ke Ditjen Pajak (DJP) melalui kantor pelayanan pajak (KPP) tempat KPP dikukuhkan," tulis DJP pada laman resminya, Kamis (20/6/2024).
Perlu dicatat, data yang dapat diminta hanya terbatas pada faktur pajak keluaran yang sudah approval sukses. Sementara itu, data faktur pajak masukan yang hilang tetap perlu di-input kembali baik yang sudah di-upload atau yang belum di-upload.
Ketentuan soal permintaan kembali data faktur diatur pada Pasal 2 Peraturan Dirjen Pajak PER-03/PJ/2022.
"PKP dapat mengajukan permintaan data faktur pajak berbentuk elektronik apabila data faktur pajak berbentuk elektronik dimaksud rusak atau hilang," bunyi Pasal 2 ayat (8) PER-03/PJ/2022.
Permintaan data disampaikan secara online atau langsung ke KPP terdaftar. Contoh format surat permintaan database e-faktur bisa dilihat pada Lampiran huruf L PER-03/PJ/2022.
Setelah menerima permohonan database faktur pajak dari PKP, KPP kemudian akan memberikan data e-faktur yang diminta secara langsung paling lama 20 hari kerja.
PKP juga disarankan melakukan backup database e-faktur untuk mencegah kehilangan atau kerusakan data. Setidaknya terdapat 3 metode atau cara mudah yang dapat dilakukan untuk backup database. Pertama, salin seluruh folder aplikasi e-faktur dan simpan di direktori lainnya. Caranya, klik kanan pada folder aplikasi e-faktur lalu pilih Copy.
Kemudian, simpan folder di direktori lainnya seperti flashdisk atau external hard disk. Anda dapat menyimpan folder tesebut pada direktori lain dengan cara klik kanan pada tempat penyimpanan yang diinginkan lalu pilih Paste.
Kedua, hanya menyalin database. Khusus metode ini, pastikan perangkat Anda sudah terinstal aplikasi Winrar. Berikutnya, silakan buka folder e-faktur. Kemudian, Anda akan menemukan folder db. Pada folder tersebut, klik kanan lalu pilih Add to “db.rar”.
Selanjutnya, sistem Winrar akan melalui tahap pemrosesan hingga selesai. Apabila sudah berhasil, Anda akan menemukan file baru yang bernama db.rar. Tahap berikutnya, silakan salin db.rar dan simpan di direktori lainnya.
Ketiga, salin folder backup. Metode ini dapat Anda lakukan dengan cara buka folder e-faktur.
Berikutnya, Anda akan menemukan folder bernama backup. Buka folder backup. Dalam folder tersebut, Anda akan menemukan sejumlah database dalam format .zip. Anda dapat memilih database yang disalin lalu pindahkan ke direktori lainnya. (sap)