Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memberikan paparan kinerja inflasi April 2024.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada April 2024 mencapai 3%, lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya sebesar 4,33%.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada April 2024.
"Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat, dan sigaret kretek mesin," katanya, Kamis (2/5/2024).
Pada momentum Lebaran yang lalu, lanjut Amalia, inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat 7,04% dan memberikan andil sebesar 1,98% terhadap inflasi umum.
Berdasarkan komponennya, komponen inti mengalami kenaikan karena terjadi inflasi 1,82% dengan andil terhadap inflasi 1,17%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti di antaranya emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya kontrak rumah, dan biaya sewa rumah.
Untuk komponen harga diatur pemerintah, inflasinya mencapai 1,54% dengan andil terbesar yaitu 0,3%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tersebut antara lain sigaret kretek mesin (SKM), rokok kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM).
Sementara itu, untuk komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 9,63% dengan andil 1,53%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain beras, daging ayam ras, tomat, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam ras.
Dia menyebut seluruh provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 4,65% dan inflasi terendah di Papua sebesar 1,78%.
Amalia menambahkan inflasi bulanan pada April 2024 sebesar 0,25%, lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya mencapai yang 0,52%. Dalam paparannya, dia juga turut menyampaikan tinjauan khusus perkembangan inflasi bulanan selama Lebaran.
Menurutnya, inflasi pada April 2024 yang bertepatan dengan momen Lebaran memang lebih rendah jika dibandingkan dengan Maret 2024 yang bertepatan dengan bulan puasa.
Inflasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Lebaran pada 3 tahun sebelumnya, yaitu April 2023, Mei 2022, dan Mei 2021, tetapi lebih tinggi dari Lebaran Mei 2020.
"Komponen atau kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi, yaitu sebesar 0,12%, lebih tinggi dibandingkan andilnya pada bulan lalu yang hanya 0,01%," ujar Amalia. (rig)