KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Bercerita, Sekarang Susah Cari Impor Beras

Redaksi DDTCNews
Kamis, 29 Februari 2024 | 10.45 WIB
Jokowi Bercerita, Sekarang Susah Cari Impor Beras

Sejumlah pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Bulog Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Rabu (28/2/2024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menyatakan memiliki stok beras sebanyak 19.390,69 ton sehingga mencukupi untuk kebutuhan bulan puasa hingga lebaran. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/foc.

BONTANG, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan soal sulitnya mencari negara asal impor beras bagi Indonesia. Krisis pangan yang melanda banyak negara membuat negara-negara pengekspor beras juga mengerem kuota ekspornya. 

Bahkan, ujar Jokowi, tidak sedikit negara produsen beras yang kini memilih menyetop pengiriman beras ke luar negeri. 

"Semua negara sangat berhati-hati terhadap pangan. Dulu kalau kita impor beras, gandum, mudah kita cari. Sekarang 22 negara yang biasanya kita gampang beli berasnya, ngerem semua. Bahkan ada yang setop [ekspor]," kata Jokowi dalam peresmian pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kaltim, Kamis (29/2/2024). 

Sebagai langkah antisipasi kelangkaan bahan pangan, pemerintah memang berniat mengimpor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun ini. Pemerintah berencana untuk mengimpor beras dalam rangka menjaga ketersediaan stok beras dan cadangan beras pemerintah (CBP) di awal tahun.

Impor beras dilakukan dalam rangka mengatasi defisit beras akibat El Nino. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan beras akan diimpor sebelum panen raya.

"Stok beras ini harus cukup sampai dengan nanti peak season," ujar Arief.

Arief mengatakan kebutuhan beras Indonesia setiap bulan adalah sebanyak 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton. Adapun defisit stok beras pada Januari hingga Februari 2024 tercatat mencapai 2,8 juta ton.

Importasi akan dilakukan pada awal tahun agar harga beras tidak jatuh saat musim panen. "Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk," ujar Arief.

Selain beras, pemerintah juga berupaya untuk memastikan kecukupan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok lainnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.