KINERJA FISKAL

Utang Luar Negeri RI Kontraksi, Minus 1,4% di Kuartal II/2023

Muhamad Wildan
Rabu, 16 Agustus 2023 | 09.30 WIB
Utang Luar Negeri RI Kontraksi, Minus 1,4% di Kuartal II/2023

Ilustrasi.

J.AKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia per kuartal II/2023 mencapai US$396,3 miliar, terkontraksi -1,4% bila dibandingkan dengan posisi utang pada kuartal yang sama tahun lalu.

Kontraksi utang luar negeri pada kuartal II/2023 utamanya bersumber dari penurunan utang luar negeri oleh sektor swasta.

"Posisi utang luar negeri swasta pada akhir kuartal II/2023 tercatat sebesar US$194,4 miliar. Secara tahunan, utang luar negeri swasta mengalami kontraksi pertumbuhan -5,6% (yoy)," tulis BI dalam keterangan resminya, Rabu (16/8/2023).

Kontraksi utang luar negeri swasta disebabkan oleh turunnya penarikan utang luar negeri baik oleh lembaga keuangan maupun perusahaan nonlembaga keuangan. Utang luar negeri lembaga keuangan turun -7,4%, sedangkan utang luar negeri nonlembaga keuangan turun sebesar -5,1%.

Utang luar negeri pemerintah tercatat mencapai US$192,5 miliar atau bertumbuh 2,8% bila dibandingkan dengan posisi pada kuartal II/2022.

Peningkatan utang luar negeri pemerintah didorong oleh penempatan investasi portofolio di pasar SBN domestik yang meningkat seiring dengan sentimen positif investor asing yang terjaga.

"Pemerintah tetap berkomitmen mengelola utang luar negeri secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu," tulis BI.

Dengan posisi utang luar negeri per kuartal II/2023 senilai US$396,3 miliar, rasio utang luar negeri terhadap PDB tercatat mencapai 29,3%. Utang luar negeri Indonesia diyakini tetap sehat sejalan besarnya porsi utang luar negeri jangka panjang, yakni mencapai 87,7% dari total utang luar negeri.

"Dalam rangka menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan utang luar negeri, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," tulis BI. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.