Ilustrasi.
HELSINKI, DDTCNews - Pemerintah Finlandia mempertimbangkan kenaikan cukai rokok dalam meningkatkan pendapatan negara selama masa pemulihan ekonomi.
Menteri Keuangan Annika Saarikko mengatakan sudah mempunyai rencana meningkatkan beban cukai rokok tersebut. Proposal kenaikan cukai rokok sudah dirampungkan sebagai arah kebijakan fiskal hingga 2024.
"Pekan ini, Kementerian Keuangan akan merampungkan desain anggaran pendapatan dan belanja negara," katanya, dikutip pada Senin (16/8/2021).
Saarikko menjelaskan desain awal kenaikan cukai rokok akan diterapkan secara bertahap. Nanti, cukai rokok akan naik senilai €50 sen setiap tahun. Kenaikan ini dinilai akan memengaruhi harga jual pada tingkat ritel.
Dari kebijakan tersebut, pemerintah menargetkan harga jual satu bungkus rokok berisi 20 batang mencapai €10 atau setara dengan Rp169.000 pada 2024. Ini juga sejalan dengan agenda pemerintah untuk membuat harga jual makin mahal mulai tahun depan.
Kenaikan cukai rokok menjadi satu-satunya kepastian yang akan dilakukan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi dan menambah pendapatan negara. Sementara itu, proposal kenaikan pajak lainnya akan berlanjut saat postur anggaran dibahas dengan parlemen.
Media Finlandia YLE menyebutkan pajak BBM, alkohol, dan pajak penghasilan belum menjadi pilihan utama menggenjot penerimaan tahun depan. Sebab, pemerintah telah mengubah ketentuan pada beberapa komoditas.
Pajak alkohol sudah dinaikkan pemerintah pada Mei 2021. Selain itu, pemerintah juga sudah memangkas alokasi subsidi untuk perusahaan yang menggunakan BBM jenis solar dan mulai berlaku pada 2023.
Di sisi lain, pemerintah dihadapkan dengan komitmen untuk meningkatkan pendapatan perpajakan senilai €100 juta hingga €150 juta pada tahun depan. Meski demikian, perincian target tersebut belum ditentukan, kecuali untuk cukai rokok.
"Kemungkinan bagian terbesar dari kenaikan perpajakan akan datang pada 2022," tulis laporan yle.fi. (rig)