AMERIKA SERIKAT

Kebijakan Pajak Biden Diragukan, Bankir AS: Bukan Langkah yang Tepat

Muhamad Wildan
Jumat, 28 Mei 2021 | 14.00 WIB
Kebijakan Pajak Biden Diragukan, Bankir AS: Bukan Langkah yang Tepat

Presiden AS Joe Biden bersiul. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/RWA/sa.

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Para bankir dari Amerika Serikat (AS) menyuarakan keberatan atas rencana Presiden AS Joe Biden yang akan mengenakan pajak dengan tarif sebesar 21% atas penghasilan korporasi dari luar negeri.

CEO JPMorgan Chase Jamie Demon mengatakan rencana pajak yang diusung Biden akan mendorong korporasi memindahkan bisnisnya ke luar negeri. Kondisi tersebut tentunya berpotensi memengaruhi geliat ekonomi di dalam negeri.

"Di benak saya, langkah tersebut justru akan mendorong modal, tenaga profesional, kegiatan riset dan pengembangan, serta investasi ke luar negeri. Ini bukan langkah yang tepat," katanya, dikutip pada Jumat (28/5/2021).

Selain itu, proposal Biden perihal tarif pajak minimum global juga mendapatkan pandangan negatif dari para bankir. CEO Citibank Jane Fraser menilai sangat sulit bagi AS untuk mengajak negara lain menyetujui pengenaan tarif pajak korporasi minimum global tersebut.

"[Bila konsensus tidak tercapai], posisi AS akan makin tidak kompetitif pada level global," ujarnya seperti dilansir cnbc.com.

Untuk diketahui, AS dan beberapa negara anggota G7 mendukung pengenaan tarif pajak korporasi minimum global dengan tarif 15% atau lebih tinggi. Tarif 15% dipandang sebagai batas bawah dan menjadi landasan negosiasi ke depan.

Negara anggota G7 seperti Jerman, Italia, dan Prancis telah menyuarakan dukungannya atas tarif 15% yang diusulkan AS tersebut. Namun, terdapat beberapa negara yang menolak di antaranya seperti Hungaria dan Irlandia.

Hungaria menilai pengenaan pajak korporasi minimum global melanggar kedaulatan negara. Menteri Keuangan Hungaria Andras Tallai memandang proposal tersebut hanyalah kepentingan negara-negara besar yang selama ini dirugikan oleh kompetisi tarif pajak.

Sementara itu, Menteri Keuangan Irlandia Paschal Donohae menuturkan Irlandia ragu atas rencana pajak korporasi minimum global tersebut. Menurutnya, Irlandia akan menjaga tarif pajak korporasi tetap sebesar 12,5% untuk beberapa tahun ke depan. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.