JERMAN

Tumbuhkan Ekonomi, Jerman Percepat Depresiasi dan Pangkas Tarif Pajak

Muhamad Wildan
Jumat, 06 Juni 2025 | 08.00 WIB
Tumbuhkan Ekonomi, Jerman Percepat Depresiasi dan Pangkas Tarif Pajak

Ilustrasi.

BERLIN, DDTCNews - Pemerintah Jerman menggelontorkan paket relaksasi pajak korporasi dalam rangka menggenjot kinerja perekonomian nasional pada tahun ini hingga 2029.

Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil mengatakan fasilitas pajak korporasi diperlukan untuk meningkatkan investasi di tengah tren kontraksi ekonomi pada 2 tahun terakhir. Pada 2023 dan 2024, perekonomian Jerman tercatat terkontraksi masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2%.

"Setelah 4 pekan menjabat, kami mengesahkan reformasi penting untuk mewujudkan kekuatan ekonomi baru," kata Klingbeil, dikutip pada Jumat (6/6/2025).

Insentif yang diberikan pemerintah antara lain, pertama, depresiasi dipercepat sebesar 30% per tahun selama 3 tahun pada 2025 hingga 2027. Fasilitas depresiasi dipercepat diberlakukan guna meringankan beban keuangan wajib pajak badan.

Kedua, Jerman juga memberikan fasilitas depresiasi dipercepat bagi wajib pajak yang membeli kendaraan bermotor listrik. Wajib pajak dapat langsung membiayakan 75% harga kendaraan bermotor listrik pada tahun pembelian. Fasilitas ini juga berlaku pada 2025 hingga 2027.

"Langkah ini akan memperkuat pasar mobil listrik bekas," ungkap pelaku industri kendaraan bermotor yang tergabung dalam Verband der Automobilindustrie (VDA) dilansir brusselstimes.com.

Ketiga, Jerman akan menurunkan tarif pajak korporasi secara bertahap sebesar 1 poin persen per tahun mulai 2028 hingga 2032. Dengan langkah ini, tarif pajak korporasi Jerman akan turun dari saat ini sebesar 15% menjadi hanya sebesar 10% pada 2032.

Depresiasi dipercepat dan penurunan tarif pajak korporasi mendapatkan sambutan positif dari pelaku usaha. Namun, mereka berpandangan kebijakan-kebijakan pajak di atas perlu dibarengi dengan penurunan harga energi, debirokratisasi, dan peningkatan suplai tenaga kerja. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.