CHINA

Soal Bea Masuk Resiprokal, China Desak AS untuk Bertindak Rasional

Muhamad Wildan
Senin, 14 April 2025 | 13.03 WIB
Soal Bea Masuk Resiprokal, China Desak AS untuk Bertindak Rasional

Ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews – Pemerintah China mendorong Amerika Serikat (AS) untuk mengambil langkah rasional dan menghentikan penerapan bea masuk resiprokal.

Kementerian Perdagangan China berpandangan pengecualian penerapan bea masuk resiprokal atas impor produk elektronik merupakan langkah awal AS dalam memperbaiki keputusan yang salah.

"Kami mendesak AS untuk mendengarkan suara rasional dari masyarakat internasional, mengambil langkah besar untuk memperbaiki kesalahan, dan menghapus seluruh bea masuk resiprokal," tulis Kementerian Perdagangan China dalam keterangan resmi, dikutip pada Senin (14/4/2025).

Kementerian Perdagangan China menilai penerapan bea masuk resiprokal tidak hanya bertentangan dengan ketentuan perdagangan internasional, tetapi juga bertentangan dengan kaidah-kaidah ekonomi.

Bea masuk resiprokal pun tidak akan mampu memperbaiki masalah deindustrialisasi AS dan justru akan mendisrupsi tatanan ekonomi dan perdagangan internasional.

"Bea masuk resiprokal mendisrupsi operasi bisnis dan hidup orang banyak tanpa memberikan manfaat kepada AS," tulis Kementerian Perdagangan China.

Kementerian Perdagangan China pun menyatakan terbuka untuk bernegosiasi dengan AS melalui dialog yang setara dan berdasarkan pada rasa saling menghormati.

"Posisi China terhadap hubungan perdagangan China-AS tetap konsisten, tidak ada pemenang dalam perang dagang dan proteksionisme," sebut Kementerian Perdagangan China.

Sebagai informasi, AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump kian mengandalkan bea masuk guna mendorong agenda proteksionismenya.

Menurut Trump, bea masuk dibutuhkan guna menekan defisit neraca dagang, sekaligus mendorong perusahaan untuk memindahkan kegiatan produksinya ke AS.

AS sempat memberlakukan bea masuk resiprokal atas barang impor dari setiap negara mitra mulai 9 April 2025. Namun, dalam perkembangannya, AS menunda pemberlakuan bea masuk resiprokal selama 90 hari.

Meski demikian, penundaan bea masuk resiprokal tersebut tidak berlaku bagi China. Kebijakan bea masuk resiprokal atas barang dari China justru ditingkatkan dari awalnya hanya sebesar 34% menjadi sebesar 125%. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.