KPP MADYA SURAKARTA

Nunggak Pajak, Mobil Mercy dan Bus Milik WP Akhirnya Disita

Muhamad Wildan
Senin, 10 Juli 2023 | 11.30 WIB
Nunggak Pajak, Mobil Mercy dan Bus Milik WP Akhirnya Disita

Ilustrasi.

SURAKARTA, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Surakarta melakukan penyitaan terhadap aset milik 2 wajib pajak yang berlokasi di Karanganyar dan Sukoharjo.

Wajib pajak yang dimaksud ialah PT K dengan tunggakan pajak senilai Rp1,5 miliar dan PT PSM dengan tunggakan Rp900 juta. Adapun aset yang disita dari kedua wajib pajak ialah 1 unit mobil Mercedes Benz dan 1 unit microbus.

"Kami harap wajib pajak akan segera melunasi tunggakan pajak yang dimilikinya," kata Kepala Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan KPP Madya Surakarta Muhamad Ganiyoso, dikutip pada Senin (10/7/2023).

Ganiyoso menuturkan kantor pajak sebelumnya telah mengambil langkah persuasif guna mendorong wajib pajak melunasi utangnya. Namun, langkah tersebut tidak berhasil mendorong wajib pajak untuk melunasi tunggakan.

Amankan Penerimaan Negara

Untuk itu, lanjutnya, penagihan aktif seperti penyitaan dilakukan guna mengamankan penerimaan negara. Adapun kegiatan penyitaan ini sudah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang mengacu pada Pasal 12 UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP)

"Apabila upaya persuasif ini belum berhasil maka penagihan aktif harus dilakukan, di antaranya penyitaan terhadap aset wajib pajak seperti ini," ujarnya.

Sebelum menyita aset milik wajib pajak, juru sita pajak negara telah melakukan asset tracing. Proses asset tracing hingga eksekusi sita membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan.

Ke depan, KPP Madya Surakarta akan terus secara aktif melakukan penyitaan. Pada tahun ini, KPP Madya Surakarta mengeklaim telah melakukan 45 penyitaan. Langkah ini diharapkan memberikan efek jera bagi penunggak pajak.

"KPP juga berharap penyitaan yang dilakukan ini akan memberikan efek jera khususnya bagi wajib pajak yang asetnya disita. Bagi wajib pajak atau penanggung pajak lain diharapkan untuk senantiasa patuh dalam memenuhi hak dan kewajiban pajaknya," tutur Ganiyoso. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.